Jumat 30 Apr 2021 16:58 WIB

Wisata di Bandung Dibuka untuk Warga Lokal

Pengunjung diperbolehkan untuk menuju destinasi wisata di Bandung yaitu warga Bandung

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Kota wisata Paris van Java, Bandung menjadi salah satu tujuan Wisata di Jabar.
Foto: Istimewa
Kota wisata Paris van Java, Bandung menjadi salah satu tujuan Wisata di Jabar.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Aktivitas wisata di Kota Bandung tetap dibuka selama masa larangan mudik yang berlangsung pada 6 hingga 17 Mei mendatang. Para pengunjung yang diperbolehkan untuk mengakses destinasi wisata tersebut yaitu masyarakat Kota Bandung.

"Akses objek wisata tidak identik dengan KTP tapi bagi masyarakat yang tinggal di wilayah  pada saat itu. Masyarakat yang saat itu tinggal atau berada di Kota Bandung," ujar Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna saat dikonfirmasi, Jumat (30/4).

Ia menuturkan, kebijakan terkait pengunjung yang boleh datang ke objek wisata aglomerasi seperti di Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Cimahi diserahkan ke masing-masing daerah. "Pemahamannya berlaku di masing-masing wilayah aglomerasi," katanya.

Terpisah Wali Kota Bandung Oded M Danial menegaskan pemerintah sudah melarang aktivitas mudik pada 6 hingga 17 Mei mendatang. Oleh karena itu, aktivitas yang lain seperti kunjungan wisata tidak diperbolehkan.

"Prinsipnya tidak boleh mudik, apalagi kalau main-main kesini (ke Bandung)," ujarnya.

Namun begitu, khusus di wilayah aglomerasi yaitu wilayah Bandung Raya aktivitas masyarakat tetap diperbolehkan. Dengan mengikuti sejumlah persyaratan dan menyiapkan dokumen kesehatan.

"Aglomerasi itu diatur dibolehkan (aktivitas) selama di wilayah aglomerasi. Imbauan ikuti aturan yang ada," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement