REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Momentum Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada 2 Mei 2021 dijadikan sebagai sarana edukasi dan penguatan program pendidikan bagi masyarakat oleh Laznas BMH.
"Peringatan Hardiknas dilakukan secara virtual dan digelar sejak akhir April 2021. Pada kesempatan hari ini dengan bangga BMH hadirkan Virtual Event Hari Pendidikan Nasional dengan menghadirkan dua nara sumber untuk sesi di hari pertama," terang Kepala Humas BMH Pusat, Imam Nawawi, Jumat (30/4).
Hadir sebagai narasumber, aktivis Kelas Dewantara Delfi Yudha Frasetia dan Ketua Dewan Murobbi Pusat Hidayatullah, Dr Tasyrif Amin MPdI.
Dalam uraiannya, Delfi menjelaskan bahwa anak sejatinya membutuhkan perhatian dari sang guru.
"Perhatian itu meliputi otak dan hati. Isi otak anak dengan perhatian. Isi hati anak dengan kasih sayang. Dan, isi karakter anak dengan teladan," jelasnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Sementara itu, Tasyrif Amin juga menekankan pentingnya jiwa guru dalam pendidikan.
"Kunci keberhasilan pendidikan adalah keikhlasan, keteladanan, ruh dari guru itu sendiri. Jadi, jiwa atau ruh guru adalah yang harus selalu dikuatkan dan diperhatikan," urainya.
Sebelumnya, Tasyrif Amin menerangkan bahwa pendidikan sangat sentral bagi bangsa Indonesia. Karena pendidikan adalah sentral yang melahirkan manusia sekaligus peradaban.
"Peradaban Islam dan peradaban apapun hakikatnya lahir dari gerakan pendidikan," tegasnya.
Program virtual event Hardiknas juga akan dilaksanakan Sabtu (1/5) hingga Ahad (2/5).
"Pada 1 Mei 2021 even ini menghadirkan pakar parenting nasional, Ustadz Moh Fauzil Adhim dengan tema 'Meraih Berkah di Tengah Pendidikan Jarak Jauh' pada pukul 07.00 hingga 08.30 WIB," tutup Imam.