Senin 03 May 2021 00:10 WIB

Kasus Covid-19 Global Capai Rekor Tertinggi

Kasus Covid-19 global capai 800 ribu per hari.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Nora Azizah
Kasus Covid-19 global capai 800 ribu per hari.
Foto: Persib Bandung
Kasus Covid-19 global capai 800 ribu per hari.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Selama lebih dari seminggu, kasus Covid-19 global harian rata-rata lebih dari 800 ribu. Hal ini dilaporkan The New York Times.

Sementara, India telah mencatat rekor angka kasus Covid-19. Di India melebihi 400 ribu kasus Covid-19 per hari pada Sabtu (1/5). Sementara banyak negara di seluruh dunia yang mengalami lonjakan kasus Covid-19.

Baca Juga

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pekan lalu bahwa kasus Covid-19 global telah meningkat selama sembilan minggu berturut-turut. Sementara kematian meningkat selama enam pekan.

"Ada banyak kasus secara global minggu lalu seperti dalam lima bulan pertama pandemi," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dilansir dari laman Business Insider, Ahad (2/5).

CNN melaporkan, Iran melakukan penguncian (lockdown) parsial dan telah melaporkan jumlah kematian Covid-19 harian tertinggi sejak pandemi dimulai. Negara-negara di Amerika Selatan juga menghadapi kenyataan yang sangat suram.

Brasil telah melaporkan lebih dari 14,5 juta kasus dengan hampir 400 ribu kematian, memiliki tingkat kematian harian tertinggi di dunia. Beberapa negara Amerika Latin lainnya termasuk Peru, Argentina, dan Kolombia berada di peringkat 20 teratas untuk tingkat kematian harian tertinggi.

Uruguay, yang memiliki populasi hanya 3,5 juta orang, telah melaporkan hampir 3.000 kasus baru per hari dan sekarang memiliki kasus per kapita tertinggi di dunia, lapor Times. Negara-negara Eropa Tengah dan Timur menyumbang setengah dari 20 negara teratas dengan jumlah kematian harian tertinggi.

Pada Kamis lalu, Turki diisolasi setelah tingkat infeksi melonjak, hal ini dilaporkan BBC. Kasus Covid-19 sempat turun pada Februari, tapi dengan cepat naik lagi menjadi lebih dari 60 ribu kasus baru sehari pada pertengahan April setelah pemerintah melonggarkan pembatasan pada bulan sebelumnya.

Varian seperti jenis B.1.1.7 juga berkontribusi untuk menjaga angka infeksi tetap tinggi di negara-negara seperti Prancis, Belanda, dan Swedia, hal ini dilaporkan Times. Dalam briefing WHO baru-baru ini, Ghebreyesus mengatakan dia menghargai banyak negara yang telah berjanji untuk mengirim atau telah mengirim bantuan untuk India, yang sekarang menyumbang sekitar 40 persen dari keseluruhan kasus dunia. 

"Pada saat yang sama, kita harus ingat bahwa banyak negara lain di seluruh dunia masih mengalami penularan (Covid-19) yang intens," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement