Selasa 12 Dec 2023 11:04 WIB

Legislator Desak Pemerintah Siapkan Langkah Atasi Lonjakan Kasus Covid-19

Masyarakat juga diimbau agar menjaga kesehatan diri dan kebersihan lingkungan.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
Anggota Komisi IX DPR RI yang juga Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Netty Prasetiyani.
Foto: Foto: Istimewa
Anggota Komisi IX DPR RI yang juga Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Netty Prasetiyani.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kasus Covid-19 di Indonesia tercatat mengalami kenaikan. Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, pun mendesak pemerintah mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Sejak November 2023 di Jakarta sudah terjadi  peningkatan kasus Covid-19. Data per 3 Desember menyebutkan ada 80 kasus. Ini harus menjadi perhatian serius pemerintah untuk menyiapkan langkah pencegahan perkembangan kasus.  Apalagi sebentar lagi kita menghadapi libur Nataru," kata Netty, Selasa (12/12/2023).

Politikus PKS itu meminta pemerintah untuk mempertimbangkan kembali penggunaan masker di ruang publik dan mengatur kerumunan massa. Ia juga meminta pemerintah menerapkan kembali langkah protokol pencegahan covid.

"Titik lemah pemerintah adalah komunikasi publik ke masyarakat. Bagaimana kesiapan faskes untuk mengatasi keadaan darurat?  Kita tidak ingin terlambat dalam langkah antisipasi sehingga faskes kolaps saat menghadapi lonjakan kasus," ujarnya.

Netty menambahkan, segala kebutuhan untuk menghadapi potensi lonjakan kasus covid harus dalam kondisi prima, baik itu faskes, obat, vaksin, alat deteksi, nakes, dan sebagainya. Selain itu, kegiatan testing, pelacakan kontak, dan isolasi untuk memitigasi penyebaran virus juga perlu ditingkatkan kembali.

Masyarakat juga diimbau agar menjaga kesehatan diri dan kebersihan lingkungan di tengah perubahan cuaca saat ini. "Jaga kesehatan, gunakan masker dan kurangi mobilitas saat merasa kurang sehat. Kesadaran masyarakat menjadi poin penting dalam mencegah penyebaran virus," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement