'Puasa Ajarkan Umat Berbuat Bijak dan Pengendalian Diri'
Red: Fernan Rahadi
Bulan Ramadhan (ilustrasi) | Foto: EPA
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan adalah rahmat bagi semesta, agar seluruh bumi dan seisinya bisa merasakan indahnya bulan suci ini. Seorang Muslim jika memahami ajaran Islam secara utuh tentang hubungan sesama manusia, sesama alam dan segala macamnya, maka tidak akan muncul sikap menghasut maupun sikap saling memusuhi. Apalagi dalam puasa Ramadhan umat Muslim diminta untuk bisa menahan diri dari berbagai hal yang dilarang.
Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (Wasekjen DPP) Al-Ittihadiyah, KH Zulkifi mengatakan dalam puasa umat diminta untuk mengendalikan diri sebagai seorang yang beriman. Oleh di dalam kehidupan bermasyarakat ada hal-hal yang perlu disikapi secara bijak dan benar, sehingga diharapkan tidak menimbulkan pertentangan di antara sesama umat manusia.
"Bangsa kita ini adalah bangsa yang majemuk yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa, bahasa dan juga agama. Dalam menghadapi situasi yang demikian, kuncinya adalah bagaimana kita bisa bersikap saling toleransi di antara sesama, baik sesama umat maupun dengan umat yang lain,” ucap KH Zulkifi akhir pekan lalu.
Ia mengungkapkan bahwa toleransi itu menurutnya juga ada di dalam peraturan agama. “Nah marilah toleransi itu kita jaga dengan sebaik-baiknya sehingga tidak menimbulkan letupan-letupan yang akan dapat menimbulkan gejolak antar sesama umat manusia dan umat agama lain di negeri ini,” imbuhnya.
Apalagi menurutnya,puasa tentunya juga dapat umat bisa bersama-sama merasakan bagaimana orang-orang yang selama ini hidup kekurangan dan segala macamnya, kemudian diberikan bantuan kepada mereka dalam bentuk zakat. Hal ini sebagai upaya untuk memberikan perhatian sehingga mereka bisa memenuhi hak-haknya sebagai manusia.
“Perhatian kepada orangnya dan juga pemahamannya tentang hidup bermasyarakat. Kalau dia hidup bermasyarakat dengan baik, dia tidak akan menimbulkan hal-hal yang diluar batas kemanusiaan, tidak menimbulkan hal-hal yang merusak, membunuh orang dan segala macamnya,” tegas Zulkifli.
Zulkifli menyampaikan dengan momentum bulan Ramadan ini, sebagai sesama anak bangsa pelu dirawat kerukunan dengan sebaik-baiknya agar apa yang dicita-citakan yaitu masyarakat sejahtera, adil, makmur bisa terwujud tanpa dihantui oleh rasa takut dan rasa was-was. Itu menjadi satu keniscayaan untuk masa depan.
“Kuncinya tentu tadi itu. Kalau dia punya prinsip keagamaan yang bagus, tentu dia akan saling bertoleransi atau kasarnya dalam agama itu hal-hal yang Muamalah. Dia juga tidak melakukan tindakan-tindakan yang akan merugikan dan merusak orang lain,” jelas Wakil Sekretaris Jenderal Lembaga Persahabatan Ormas Islam (Wasekjen LPOI) itu.
Selain itu, Zulkifli juga mengingatkan bahwa pada masa pandemi Covid-19 hendaknya masyarakat dapat kembali kepada ajaran agama masing-masing dan terus mengembangkan sikap saling hormat menghormati, saling tegur sapa antar satu sama lain dan saling mengingatkan bahwa musibah pandemi Covid-19 ini adalah sesuatu hal yang harus disikapi dengan sebaik-baiknya, sehingga semua bisa terhindar dari penyakit tersebut.
“Untuk itulah kesadaran kita diuji agar bagaimana kita merawat diri dan keluarga kita, kemudian menasehati tetangga kita supaya bisa melaksanakan kewajibannya sehingga mereka dapat menjaga standar kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia berpendapat dengan kemajuan teknologi informasi di media sosial saat ini, seperti berita-berita di Whatsapp (WA) dan sejenisnya terkadang juga akan menimbulkan hal-hal yang tidak bagus di kalangan antarsesama manusia.
Untuk itu di bulan Ramdan ini ia meminta dan berharap agar umat Islam banyak berzikir dan banyak membaca Alquran, sehingga dapat mengurangi kegiatan seperti obrolan-obrolan (chatting) yang sekiranya dapat merugikan diri sendiri dan juga orang lain.
“Dengan demikian tidak menimbulkan hal-hal yang yang tidak kita inginkan, seperti misalnya menyebar hoaks atau fitnah. Apalagi di bulan Ramadan ini bersama kita untuk takaful atau saling melindungi, berdzikir, membaca Alquran yang banyak sehingga terhindar dari hal-hal yang seperti itu. Itu yang kita harapkan,” ucapnya.