Jumat 07 May 2021 10:55 WIB

Nepal Berpotensi Jadi Hotspot Covid-19 Setelah India

Jumlah kasus COVID-19 telah meningkat dan sistem kesehatan tidak dapat mengatasinya.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Anggota keluarga mengumpulkan kayu bakar untuk kremasi di tempat kremasi di New Delhi, India, Kamis (29/4). Delhi melaporkan 25.986 kasus baru, 368 kematian dalam 24 jam terakhir dan terus berjuang dengan pasokan oksigen.
Foto: EPA-EFE/IDREES MOHAMMED
Anggota keluarga mengumpulkan kayu bakar untuk kremasi di tempat kremasi di New Delhi, India, Kamis (29/4). Delhi melaporkan 25.986 kasus baru, 368 kematian dalam 24 jam terakhir dan terus berjuang dengan pasokan oksigen.

REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU — Nepal mengalami lonjakan kasus infeksi virus corona jenis baru (COVID-19). Kondisi ini memburuk, menyebabkan kekhawatiran secara luas bahwa negara itu akan menjadi hotspot wabah berikutnya setelah India.

Pada 30 April lalu, Kementerian Kesehatan Nepal mengatakan bahwa situasi di negara itu tidak terkendali. Jumlah kasus COVID-19 telah meningkat dan sistem kesehatan tidak dapat mengatasinya.

Baca Juga

“Karena jumlah infeksi telah meningkat, sistem kesehatan tidak dapat mengatasi dan situasi telah muncul di mana tempat tidur rumah sakit tidak dapat disediakan," ujar pernyataan Kementerian Kesehatan Nepal, dilansir CGTN, Jumat (7/5).

Nepal tercatat hanya memiliki 1.595 tempat tidur di unit perawatan intensif dan 480 ventilator untuk 30 juta orang. Kekurangan tempat tidur di rumah sakit membuat sejumlah pasien harus dirawat di area lorong rumah sakit.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement