REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU — Nepal mengalami lonjakan kasus infeksi virus corona jenis baru (COVID-19). Kondisi ini memburuk, menyebabkan kekhawatiran secara luas bahwa negara itu akan menjadi hotspot wabah berikutnya setelah India.
Pada 30 April lalu, Kementerian Kesehatan Nepal mengatakan bahwa situasi di negara itu tidak terkendali. Jumlah kasus COVID-19 telah meningkat dan sistem kesehatan tidak dapat mengatasinya.
“Karena jumlah infeksi telah meningkat, sistem kesehatan tidak dapat mengatasi dan situasi telah muncul di mana tempat tidur rumah sakit tidak dapat disediakan," ujar pernyataan Kementerian Kesehatan Nepal, dilansir CGTN, Jumat (7/5).
Nepal tercatat hanya memiliki 1.595 tempat tidur di unit perawatan intensif dan 480 ventilator untuk 30 juta orang. Kekurangan tempat tidur di rumah sakit membuat sejumlah pasien harus dirawat di area lorong rumah sakit.