Rabu 08 Oct 2025 07:00 WIB

Dua Tahun Topan al-Aqsa, Mitos Israel Berguguran

Israel juga keok secara narasi di seluruh dunia.

Anak melintasi poster kecaman terhadap IDF di sela aksi pro-Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia di Jakarta, Jumat (3/10/2025).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Anak melintasi poster kecaman terhadap IDF di sela aksi pro-Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia di Jakarta, Jumat (3/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Penyerangan besar-besaran dari Jalur Gaza pada 7 Oktober dua tahun lalu, disusul genosida yang dilakukan Israel, meruntuhkan sejumlah narasi Israel. Negara itu kini dikucilkan, serta kedigdayaan militernya diragukan.

“Kekalahan yang diderita Israel pada 7 Oktober adalah yang paling parah, menyakitkan, dan memalukan dalam sejarahnya. Bahkan dalam mimpi terburuk kami, kami tidak pernah membayangkan hal seperti ini bisa terjadi pada kami,” kata jurnalis Ben Caspit di media Israel Maariv, menggambarkan apa yang terjadi pada Israel dua tahun lalu.

Baca Juga

Pengakuan Ben Caspit, yang dianut oleh banyak orang Israel, tidak muncul begitu saja. Topan al-Aqsa mengungkap kegagalan, khayalan, dan arogansi yang menyebabkan bencana 7 Oktober, menurut mantan Kepala Staf Aviv Kochavi.

Menurut Kochavi, "ketenangan yang relatif di selatan" menipu. Hamas tidak berhenti, melainkan membangun kekuatannya dan membentengi dirinya, menjadi ancaman yang tidak pernah dibayangkan oleh siapa pun.

“Musuh terbesar teknologi adalah keprimitifan. Sebuah granat tangan atau drone dari toko online menghancurkan seluruh sistem,” kata Brigadir Jenderal (res) Shmuel Zakhai, mantan komandan Divisi Gaza, menggambarkan apa yang terjadi hari itu. “Teknologi yang sangat canggih runtuh di hadapan cara-cara yang sederhana dan murah.”

 
Aksi Brigade Al-Qassam menjebak tank-tank Israel di persimpangan Al-Saftawi, sebelah barat kamp Jabalia, September 2025.

Berlanjutnya perang terpanjang dalam sejarah Israel telah menyebabkan runtuhnya mitos tentara sebagai kekuatan mukjizat, dengan pasukan penjajahan Israel (IDF) menderita kekurangan pejuang dan peralatan, dan klaim mereka sebagai “tentara paling bermoral di dunia” juga telah runtuh.

Menurut statistik terbaru tentara Israel, 1.152 perwira dan tentara telah terbunuh sejak 7 Oktober 2023, lebih dari 40 persen diantaranya berusia di bawah 21 tahun. Dua bulan yang lalu, Departemen Rehabilitasi Kementerian Pertahanan Israel mengakui telah merawat "sekitar 80.000 tentara, 26.000 diantaranya menderita gangguan psikologis." 

Sementara itu, antara 30 dan 40 persen tentara cadangan menolak bertugas karena alasan termasuk kelelahan akibat lamanya perang, menurut media Israel. Kurangnya tentara penjajah menyebabkan tentara terpaksa merekrut perempuan dan Yahudi dari luar negeri untuk mengisi kesenjangan ini.

Menurut situs berita Walla, tentara merekrut 5.000 perempuan untuk peran tempur selama setahun terakhir, dan berupaya merekrut 700 orang Yahudi di luar negeri setiap tahunnya. IDF memperkirakan adanya "kekurangan serius" lebih dari 12.000 tentara.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاَذَانٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْاَكْبَرِ اَنَّ اللّٰهَ بَرِيْۤءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ ەۙ وَرَسُوْلُهٗ ۗفَاِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَاِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى اللّٰهِ ۗوَبَشِّرِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙ
Dan satu maklumat (pemberitahuan) dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih,

(QS. At-Taubah ayat 3)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement