REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Ilmuwan menemukan bukti baru bahwa dinosaurus tidak hanya aktif hidup di siang hari. Ilmuwan menemukan dinosaurus penghuni gurun yang memiliki mata yang luar biasa besar dan pendengaran yang mencengangkan.
Dinosaurus kecil penghuni gurun di tempat yang sekarang disebut Mongolia dan China utara memburu mangsanya di malam hari.
Para ilmuwan menyimpulkan itu setelah melakukan pemeriksaan cincin tulang yang mengelilingi pupil dan tabung tulang di dalam tengkorak yang menampung organ pendengaran. Hasil observasi menemukan dinosaurus yang disebut Shuvuuia deserti ini memiliki kemampuan visual dan pendengaran yang mirip dengan burung serak jawa, yang menunjukkan bahwa bintang itu mungkin berburu dalam kegelapan total.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Science menunjukkan bahwa dinosaurus predator secara keseluruhan umumnya memiliki pendengaran yang lebih baik dari rata-rata untuk membantu pemburu. Namun, mereka memiliki penglihatan yang dioptimalkan untuk siang hari. Sebaliknya, Shuvuuia justru menyukai kehidupan malam.
"Shuvuuia mungkin telah berlari melintasi dasar gurun di bawah penutup malam, menggunakan pendengaran dan penglihatan malamnya yang luar biasa untuk melacak mangsa kecil seperti mamalia nokturnal, kadal, dan serangga," ujar penulis utama studi tersebut, Jonah Choiniere.
Shuvuuia adalah dinosaurus Zaman Cretaceous berukuran dua ekor burung pegar, berkaki dua. Beratnya kira-kira sama dengan seekor kucing rumahan.
Dinosaurus ini tidak memiliki rahang yang kuat dan gigi yang tajam seperti banyak dinosaurus karnivora. Dia hanya memiliki tengkorak yang sangat mirip burung dan bentuknya ringan serta banyak gigi kecil seperti butiran beras.