Jumat 07 May 2021 15:28 WIB

Goes to Sumatera hari ke 3, Tinjau ke Pertashop di Kerinci.

Keberadaan Pertashop diharapkan juga menjadi perangsang tumbuhnya perekonomian rakyat

Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa bersama team didampingi SBM Pertamina Kerinci Moh. Riza Rahmat Syah, diterima Islamudin pengurus Bumdes pengelola Pertashop  Kamis (6/5).
Foto: dok. Istimewa
Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa bersama team didampingi SBM Pertamina Kerinci Moh. Riza Rahmat Syah, diterima Islamudin pengurus Bumdes pengelola Pertashop Kamis (6/5).

REPUBLIKA.CO.ID, KERINCI--Agenda 2 minggu Goes to Sumatera dalam rangka pengawasan penyediaan dan distribusi BBM menjelang Idul Fitri fitri memasuki hari ke 3. Setelah hari sebelumnya ke kantor Pertamina MOR II Sumbagsel, hari ini menyempatkan melihat langsung di lapangan, Penyalur Mini Pertashop yang memiliki omzet harian tinggi. 

Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa bersama team didampingi SBM Pertamina Kerinci Moh. Riza Rahmat Syah, diterima Islamudin pengurus Bumdes pengelola Pertashop  Kamis (6/5).

Islamudin pengurus Bumdes pengelola Pertashop menjelaskan bahwa Pertashop ini sudah beroperasi 5 bulan. Omzet harian berkisar 700 sd 1000 liter, namun rata-rata bulanan, perharinya 850 liter perhari. Operator 2 orang bergantian, beroperasi mulai jam 07.00 sd 17.30. Digaji sesuai UMR 1,8 jt perbulan. Kedepannya direncanakan untuk menjual juga pelumas juga LPG. Investasi diluar tanah milik Bumdes senilai 490 juta, 260 juta untuk tanki timbun dan peralatan Pertashop, selebihnya untuk infrastruktur, termasuk mushalla dan toilet.

SBM Pertamina Kerinci Moh. Riza Rahmat Syah membenarkan yang disampaikan pengelola Pertashop, Islamudin sekaligus menambahkan menjawab pertanyaan Kepala BPH Migas, bahwa dengan omzet harian rata-rata 850 liter, maka diperkirakan dalam 22 bulan akan tercapai BEP.

photo
Omset perhari hingga 1000 liter melampaui di Jawa - (dok. Istimewa)

Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa menyampaikan bahwa omzet 700 hingga 1000 liter per hari ini besar, bahkan melebihi di Jawa. "Kalau Bumdes punya 10 Pertashop misalnya, sudah lebih besar dari usaha SPBU, modal lebih ringan, bisa dibantu pembiayaan bank lagi," ujarnya.

Ia memberikan masukan, pentingnya keunggulan komparatif ditampilkan. "Kerinci memiliki kelebihan penghasil teh dan kayu manis, ini strategis untuk juga nantinya di lingkungan Pertashop, bikin Coffee Shop atau Tea Shop yang meramu teh dengan kayu manis," ujar Fanshurullah Asa Kepala BPH Migas.

Intinya, keberadaan Pertashop diharapkan juga menjadi perangsang tumbuhnya perekonomian rakyat sebagai ikutan positif dari itu. Sehingga daerah bisa tumbuh berkembang sebagaimana karakternya.

Pertashop yang memasarkan pertamax, JBBU, bagaimanapun merupakan bagian penting dari penjangkauan konsumen. Terlebih, dengan kualitas pertamax lebih bersih, ron kisaran 92-95 lebih menjamin mesin kendaraan lebih awet, pembakaran lebih sempurna.

Karena itu model Penyalur Mini seperti Pertashop dengan pertamaxnya, juga jika sudah dikembangkan memasarkan juga pertadex dengan ctn yang lebih baik, layak untuk dikembangkan menggantikan jenis BBM lain. Selain, bisa juga memasarkan LPG maupun pelumas dan lain-lain. Lebih terjangkau dan layak untuk diperjuangkan guna membangkitkan usaha.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement