REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Surat kabar Jerman Die Welt melaporkan Prancis menahan Uni Eropa untuk memesan 1,8 miliar dosis vaksin Covid-19 dari Pfizer/BioNTech. Rencananya vaksin itu akan disebarkan selama dua tahun.
Pada Jumat (7/5) koran itu melaporkan belum diketahui alasan Paris ragu untuk segera memesan pasokan vaksin. Tapi sejumlah diplomat berspekulasi mungkin perusahaan-perusahaan Prancis ingin memainkan peran yang lebih besar dalam produksi vaksin.
Surat kabar itu juga melaporkan perwakilan Prancis menahan keputusan untuk memesan vaksin virus Corona dalam rapat mengenai vaksin baru-baru ini. Mereka mengajukan pertanyaan teknis dan meminta klarifikasi.
Dengan besarnya permintaan global untuk mempercepat produksi vaksin dan dimulainya program imunisasi kelompok masyarakat muda, pemerintah Uni Eropa khawatir mereka terlalu terlambat dan tidak bisa memesan pasokan vaksin yang dibutuhkan.
"Hal itu akan menjadi bencana yang mana Prancis yang akan bertanggung jawab," kata salah satu diplomat seperti dikutip Die Welt.