REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Ratusan personel TNI, Polri, dan dinas terkait lainnya, diterjunkan dalam pengamanan malam Lebaran 1442 H. Selain menjaga agar tak terjadi kerumunan, para petugas itu juga akan melakukan patroli untuk mengantisipasi timbulnya gangguan ketertiban dan keamanan masyarskat selama takbiran.
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Donu Hermawan mengatakan, pihaknya sudah mengantisipasi munculnya aksi kriminalitas dengan memetakan wilayah-wilayah yang dianggap rawan. Di wilayah-wilayah itu, polisi menempatkan sejumlah personel untuk melakukan penjagaan.
"Yang kita antisipasi itu adakan aksi kriminalitas, juga gangguan dari geng motor. Itu bisa saja terjadi," kata dia, Rabu (12/5).
Selain menempatkan personel di titik tertentu, Doni menambahkan, sejumlah personel lainnya juga akan melaksanakan patroli untuk memastikan tak ada kegiatan yang mengganggu kamtibmas. Diharapkan, malam takbiran di Kota Tasikmalaya berlangsung kondusif.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf melarang adanya kegiatan takbir keliling. Sejumlah ruas jalan di pusat kota ditutup sejak Rabu (12/5) pukul 18.00 WIB hingga Kamis (13/5) pukul 02.00 WIB, untuk mengantisipasi kegiatan itu.
Menurut Yusuf, larangan adanya konvoi atau takbir keliling pada malam Lebaran bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Meski Kota Tasikmalaya telah keluar dari status zona merah (risiko tinggi) penyebaran Covid-19, tapi pandemi belum sepenuhnya teratasi.
"Kita sangat khawatir. Karena itu, kita harus harus waspada lantaran pandemi Covid-19 masih terus merajalela," kata dia, Rabu.
Ia berharap, masyarakat dapat menahan diri untuk tak membuat kerumunan saat malam Lebaran. Salah satunya dengan tidak melakukan takbir keliling. Sebab, takbir keliling pasti akan menumbulkan kerumunan masa.
"Takbiran lebih baik dilakukan masjid masing-masing. Mudah-musahan tidak terjadi hal yang tidak diharapkan dan suasana tetap kondusif," kata Yusuf.