REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Keamanan Siber dari Communication Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persada menanggapi rating atau ulasan Facebook di Play Store yang terus menurun. Menurutnya, Facebook maupun Instagram tidak akan ditinggalkan oleh masyarakat dalam waktu dekat, karena belum ada platform alternatif yang kekuatannya mendekati.u
"Bukan turun jumlah pemakai, namun turun rating bintangnya. Di Playstore android ratingnya saat ini 2.5 dan di Appstore Apple kini 2.7. Rating ini turun drastis dari sebelumnya selalu diatas 4 dan 4.5. Ini terjadi karena perang netizen pendukung Palestina dan Israel. Bahkan saat awal perang rating sempat Facebook ada di satu koma, namun kini naik karena netizen pro Israel juga membalas dengan memberikan rating bintang 5," katanya saat dihubungi republika.co.id, Kamis (20/5).
Kemudian, ia melanjutkan perang rating ini terjadi karena Facebook dan Instagram dianggap tidak netral. Beberapa hal yang dikeluhkan oleh netizen adalah video dan konten pro Palestina maupun konten netral dari media diblokir Facebook maupun diberikan keterangan video sensitif.
"Yang paling diprotes netizen adalah keanehan beberapa Fan Pages pro Israel tiba-tiba sudah dilike atau difollow oleh para netizen yang tidak pernah melakukan follow maupun likes. Lalu, juga banyaknya postingan pro Israel yang tiba-tiba muncul di beranda Facebook netizen," kata dia.
Padahal biasanya, kata dia, postingan acak yang muncul adalah postingan yang sesuai dengan karakter dan kegiatan netizen, jika pro palestina seharusnya konten senada yang muncul. Namun, secara keseluruhan memang tidak mempengaruhi jumlah pemakai Facebook masih yang terbanyak di platform media sosial bersama Youtube.
"Media sosial memang menjadi semacam alat propaganda sekaligus alat asimetris warfare. Facebook dan Instagram dikenal agak sensitif dengan konten Palestina. Sebaliknya konten Uighur sangat sensitif di TikTok karena dibuat di Cina," kata dia.
Oleh sebab itu, banyak yang mengubah strategi, banyak postingan viral di TikTok tanpa terkena down. Sebaliknya postingan membela Uighur akan sangat aman dan mudah viral di Facebook dan Instagram. Praktis saat ini hanya TikTok yang mulai menggoyang Instagram karena punya segmen yang sama yaitu anak muda.
"Sedangkan Facebook relatif masih aman karena lebih menyasar usia dewasa yang secara psikologis lebih pragmatis, artinya meski Facebook dianggap berat sebelah ke Israel, namun netizen pro Palestina tidak akan serta merta meninggalkan platform Facebook. Sebab, disadari Facebook masih sangat powerful untuk kegiatan penggalangan dukungan, donasi maupun kegiatan sosial di internet lainnya," kata dia.
Sebelumnya diketahui, Rating atau ulasan Facebook di Play Store terus turun. Pada Kamis (20/5), terpantau rating Facebook sebesar 2,5.
Di kolom komentar terbaru, pengguna yang memberi rating rendah beralasan ada berbagai masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh Facebook, seperti iklan, privasi, juga pengaturan suara.