REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mimika Provinsi Papua Ustadz Amin AR menyebutkan, Papua sangat kehilangan figur pemimpin yang mengayomi semua kelompok dan golongan dengan meninggalnya Klemen Tinal, Wakil Gubernur Papua.
"Bapak Klemen Tinal mencintai semua orang tanpa memandang latar belakang mereka, pemimpin yang merangkul semua orang, karena itu beliau begitu dicintai oleh semua orang. Kami umat Islam di Kabupaten Mimika merasa sangat kehilangan. Sulit mencari pemimpin seperti beliau," kata Ustadz Amin di Timika, Sabtu (22/5).
Semasa memimpin Kabupaten Mimika selama dua periode sejak 2001-2006 dan 2008-2013, Klemen Tinal mampu merangkul semua kelompok, terutama umat dari berbagai agama untuk hidup bersatu secara rukun dan damai.
"Kami merasakan betul selama kepemimpinan beliau membawa nikmat bagi seluruh masyarakat Mimika, dimana umat dari berbagai agama di Mimika begitu diperhatikan. Ketika ada rumah ibadah Kristen dibangun maka rumah agama Islam juga turut dibangun," ujar Utadz Amin yang memimpin MUI Mimika sejak 2005 itu.
Ustadz Amin juga menilai, sosok Klemen Tinal sangat nasionalis dan sungguh-sungguh mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga semua kelompok dan golongan yang berbeda suku, agama, adat-istiadat serta budaya merasa memiliki Kabupaten Mimika.
Wakil Ketua Klasis Gereja Protestan Indonesia (GPI) Papua Klasis Mimika Pendeta Ferdinans C Hukubun menyebut meninggalnya Wagub Papua Klemen Tinal menjadi duka cita terdalam tidak saja bagi warga Provinsi Papua, tetapi terutama bagi rakyat Mimika yang pernah dipimpin Klemen Tinal selama 10 tahun.
"Kami seluruh warga GPI Papua Klasis Mimika menyampaikan duka cita yang mendalam atar berpulangnya tokoh muda, pemimpin terbaik, pemimpin yang rendah hati yang selalu mendengar suara rakyatnya yaitu Bapak Klemen Tinal," kata Pendeta Hukubun.
Dia mengajak, warga Mimika dan Papua pada umumnya untuk belajar dari keteladanan kepemimpinan Klemen Tinal yang menjadi bapak bagi semua rakyatnya tanpa terkecuali. "Kami sangat berterima kasih atas kepedulian beliau selama 10 tahun memimpin Kabupaten Mimika dimana beliau sangat mendukung kegiatan-kegiatan umat beragama sebagai wujud dari amanah orang tua beliau yang berlatar belakang Pendeta sehingga begitu banyak rumah ibadah yang dibangun selama kepemimpinan Bapak Klemen Tinal," kata Pendeta Hukubun.
Klemen Tinal meninggal dunia di Jakarta pada Jumat (21/5) pada usia 51 tahun dan pada Sabtu siang jenazahnya telah diterbangkan ke Jayapura untuk disemayamkan selama semalam di Gedung Negara Dok V Jayapura.Selanjutnya pada Minggu (23/5) siang, jenazah Klemen Tinal akan diterbangkan ke Timika untuk dikebumikan di pemakaman keluarga di kawasan Kelurahan Karang Senang-SP3, Distrik Kuala Kencana, Timika.