Ahad 23 May 2021 14:43 WIB

Makanan Kaleng yang Perlu Dihindari

Makanan kaleng harus dihindari demi pilihan yang lebih bergizi seimbang.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Nora Azizah
Makanan kaleng harus dihindari demi pilihan yang lebih bergizi seimbang.
Foto: everybodyeatsnews.com
Makanan kaleng harus dihindari demi pilihan yang lebih bergizi seimbang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sementara banyak dari kita merasa terbantu pada makanan kaleng karena paling mudah disantap. Namun, para ahli kesehatan memperingatkan tidak semua makanan kaleng diciptakan sama.

Ada manfaat yang diketahui dari makanan kaleng. “Mereka adalah pilihan yang sangat baik dan sering kali padat nutrisi untuk menyesuaikan buah dan sayuran ke dalam makanan Anda dengan cara yang mudah dan terjangkau,” ujar ahli gizi Lisa Richards dan penulis The Candida Diet seperti dilansir dari laman She Finds, Ahad (23/5).

Baca Juga

Sebagian orang yang masih berhati-hati mengunjungi toko bahan makanan selama Covid19, makanan kaleng mungkin tampak seperti cara yang bagus untuk menyimpan makanan lebih lama. Makanan kaleng tertentu, seperti buah yang dikemas dalam sirup, harus dihindari demi pilihan yang lebih bergizi seimbang. Selain itu, makanan kaleng yang harus Anda hindari dengan cara apa pun adalah jenis tuna tertentu. 

“Meskipun sebagian besar tuna kalengan atau kantong dianggap sebagai pilihan makanan atau kudapan yang sehat, varietas khusus ini harus dihindari karena dua alasan kandungan minyak dan keberadaan merkuri,” ujar ahli diet terdaftar Trista Best, MPH, RD, LD dari Balance One Supplements.

Di sisi kalori, Best memperingatkan bahwa minyak banyak varietas tuna albacore dikemas dengan untuk meningkatkan rasa dan tekstur dapat memiliki kandungan lemak tinggi - dan bukan jenis yang baik. "Minyak yang digunakan umumnya tinggi lemak jenuhnya , daripada memilih opsi lemak sehat," sarannya.

Masalah lainnya adalah tidak seperti tuna ringan, albacore atau tuna "putih" mengandung merkuri tingkat tinggi. Merkuri yang ditemukan dalam tuna albacore kalengan juga mengkhawatirkan, mengingat kandungannya tiga kali lebih banyak daripada yang ditemukan pada tuna kalengan," Best memperingatkan. 

“Konsumsi merkuri dalam jumlah besar dapat menyebabkan keracunan merkuri yang memiliki efek samping neurologis mulai dari tremor, insomnia, sakit kepala, bahkan hilang ingatan,” ujarnya.

Jadi, apa yang harus kita makan? "Yang terbaik adalah memilih tuna kaleng yang dikemas dalam air dan memiliki tingkat merkuri berbahaya yang lebih rendah". Anda juga dapat memilih untuk tidak makan makanan laut kalengan sama sekali. Menurut laporan Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam (NRDC), lebih dari 90 ribu lumba-lumba diperkirakan dibunuh dalam penangkapan ikan tuna setiap tahun. Nah, itu pasti akan membuat Anda kehilangan nafsu makan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement