REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen Taman Impian Jaya Ancol menerapkan skema buka-tutup gerbang sementara dengan mengedepankan protokol kesehatan (prokes) saat libur Hari Raya Waisak 2565 Era Buddha (BE), Rabu (26/5). Skema tersebut sebagai upaya manajemen dalam mengendalikan jumlah pengunjung di dalam area kawasan wisata di Jakarta Utara tersebut.
"Jadi skema buka-tutup gerbang itu lebih kepada upaya pengendalian trafik pengunjung di dalam Ancol. Jadi bukan enggak boleh masuk, tapi pengunjung ditahan sementara, dan itu tadi cuma sekitar 30 menit," kata Manajer Komunikasi Korporat Taman Impian Jaya Ancol Rika Lestari kepada wartawan di Jakarta, Rabu.
Rika mengatakan jumlah pengunjung Taman Impian Jaya Ancol yang tercatat masuk kawasan tersebut mulai pukul 06.00 WIB sampai jam 13.00 WIB sekitar 14.000 orang. Lalu, jumlah pengunjung yang keluar sebanyak 4.000 orang.
"Jadi yang tersisa di kawasan Ancol 10.000 orang. Itu pun menyebar, ada yang ke Dunia Fantasi, Seaworld, dan Ocean Dream Samudera. Secara jumlah pengunjung, itu masih di bawah 30 persen," kata Rika.
Rika mengatakan animo pengunjung meningkat selama libur Waisak kali ini. Namun, ia berharap penerapan protokol kesehatan selama berwisata tetap menjadi perhatian selama berada di kawasan Ancol. Rika pun memantau area sepanjang pantai Ancol untuk memastikan penerapan protokol kesehatan dapat dikendalikan dengan baik.
Ia mengatakan pengunjung yang saat ini ada pinggir pantai sekitar 4.000 orang. Angka tersebut, menurut Rika, masih cukup terkendali untuk di kawasan pantai karena protokol kesehatan seperti jaga jarak dan menghindari kerumunan terus diperhatikan.