REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Kelompok supporter Inter Milan melakukan aksi protes terhadap Presiden Inter Milan, Steven Zhang. Aksi protes Ultras I Nerazzurri itu hanya berselang tiga hari setelah La Beneamata mengakhiri Serie A musim 2020/2021 sebagai pemuncak klasemen dan berhak merengkuh gelar Scudetto.
Dengan mengantongi keunggulan 12 poin dari AC Milan, yang berada di peringkat kedua, Inter Milan kokoh di puncak klasemen akhir Serie A musim 2020/2021. Kemenangan, 5-1, atas Udinese pada giornata ke-38, akhir pekan lalu, melengkapi kesuksesan I Nerazzurri di pentas Serie A musim 2020/2021.
Raihan Scudetto musim 2020/2021 itu pun mengakhiri puasa gelar La Beneamata di pentas Liga Italia selama satu dekade. Tidak hanya itu, La Beneamata juga berhasil mengakhiri dominasi Juventus, yang mampu merengkuh gelar Scudetto dalam sembilan musim terakhir secara beruntun.
Namun, perayaan raihan gelar Scudetto Inter Milan ini hanya bertahan kurang dari empat hari. Kelompok supporter Inter Milan justru melakukan aksi protes terhadap Presiden Inter Milan, Steven Zhang.
Berbagai spanduk berukuran besar bertuliskan nada protes dan ancaman terhadap Zhang terpampang di kantor pusat La Beneamata. ''Zhang, ambil tanggung jawab itu atau tinggalkan kota ini,'' tulisan dalam salah atu spanduk tersebut seperti dilansir Football Italia, Rabu (26/5).
Selain itu, ada pula spanduk yang bertuliskan,''Mengurangi ambisi juara adalah untuk orang idiot.''. ''Pelatih, staff, dan pemain tidak bisa disentuh,'' tulis spanduk lainnya.
Aksi protes Ultras Inter Milan ini memang tidak terlepas dari kabar miring soal kelanjutan kiprah Antonio Conte sebagai pelatih Inter Milan. Pelatih asal Italia dikabarkan siap meninggalkan La Beneamata dalam beberapa hari mendatang.
Langkah ini terpaksa diambil Conte lantaran manajemen klub berencana memangkas gaji pemain dan pelatih setidaknya hingga mencapai 20 persen. Tidak hanya itu, manajemen Inter Milan juga berencana untuk melepas sejumlah pemain bintang di tim utama La Beneamata.
Penjualan sejumlah pemain bintang ini diharapkan bisa menyuntikan dana segar hingga mencapai 100 juta euro ke keuangan klub. Langkah ini diketahui sebagai tindak lanjut dari pemilik Inter Milan, Suning Group, untuk bisa menghindarkan I Nerazzurri dari kebangkrutan.