Sabtu 29 May 2021 14:49 WIB

Tuchel: Final UCL Bukan Persaingan Pribadi dengan Guardiola

Tuchel merasa, berbagai faktor akan jadi penentu kemenangan timnya.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pelatih Manchester City Pep Guardiola (kiri) dan pelatih Chelsea Thomas Tuchel akan beradu taktik pada pertandingan final Liga Champions, dini hari nanti WIB.
Foto: DOK REPUBLIKA
Pelatih Manchester City Pep Guardiola (kiri) dan pelatih Chelsea Thomas Tuchel akan beradu taktik pada pertandingan final Liga Champions, dini hari nanti WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Manajer Chelsea, Thomas Tuchel, menyatakan, pertemuan Chelsea dan Manchester City di final Liga Champions, Ahad (30/5), akan lebih mengedepankan pertarungan taktik. Bukan soal persaingan pribadi antara dirinya dan Pep Guardiola. Tuchel kembali lagi ke final, setelah musim lalu memimpin Paris Saint-Germain, meski dikalahkan Bayern Muenchen. 

Tuchel merasa, berbagai faktor akan jadi penentu kemenangan timnya, termasuk kemenangan Chelsea atas City di Piala FA dan Liga Primer Inggris musim ini. 

''Lebih dari itu. Saya tidak akan pernah berpikir bahwa itu saya melawan dia (Guardiola). Kami tidak ada pertandingan tenis besok,'' ucap Tuchel, dikutip dari The World Games, Sabtu (29/5).

Menurut pelatih asal Jerman itu, Guardiola akan mempersiapkan timnya, sama seperti yang ia lakukan untuk skuad Chelsea, dengan cara sebaik mungkin. Meskipun the Blues telah mengalahkan City dua kali, tapi Tuchel menyebut itu pertandingan dalam dua kompetisi yang berbeda. 

''Dua pertandingan berbeda, dua line-up berbeda. Besok saya pikir mereka akan menerapkan line-up yang sangat berbeda dari City,'' sebut Tuchel.

Guardiola memang merotasi skuad City dalam dua pertemuan terakhir dengan Chelsea. Sebab saat itu City baru saja menjalani pertandingan perempat final dan semifinal melawan Borussia Dortmund dan PSG. Namun, Tuchel menegaskan, timnya punya pengalaman menderita selama pertandingan. Ia menyatakan pemainnya hanya butuh keberanian dalam beberapa momen pertandingan.

''Akan selalu sulit melawan City, Bayern dan, Barcelona saat Pep ada di pinggir lapangan. Dia menciptakan tim ini dengan kepercayaan tinggi dan mental kemenangan yang terus-menerus,'' jelas Tuchel. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement