Senin 31 May 2021 13:47 WIB

Erick Thohir: Pertumbuhan Ekonomi Tahun Ini Bisa 4 Persen

Hingga Mei ini realisasi vaksinasi Covid-19 sudah menjangkau 26,9 juta orang.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi indonesia pada tahun ini akan kembali rebound. Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 4 atau 5 persen di akhir tahun ini.

"Kita juga berharap dengan percepatan vaksin, indonesia secara ekonomi tumbuh. Pemerintah memproyeksikan tahun ini akan mulai tumbuh lagi 4-5 persen di akhir tahun ini," ujar Erick di Bandara Soekarno Hatta, Senin (31/5).

Baca Juga

Erick menjelaskan dengan program vaksinasi maka harapannya bisa mempercepat pemulihan kesehatan di Indonesia. Dengan pulihanya kesehatan, secara paralel juga akan meningkatkan geliat perekonomian.

Namun, menurut Erick program vaksinasi tidak bisa berjalan sendiri. Ia mengatakan program vaksin ini juga perlu didukung oleh masyarakat yang disiplin atas protokol kesehatan.

"Kami berharap juga kepada seluruh masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan. Vaksinasi tanpa didukung protokol kesehatan ya gak bisa berkelanjutan," ujar Erick.

Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan hingga Mei ini realisasi penyaluran vaksin sudah menjangkau 26,9 juta orang di Indonesia. Total dosis yang sudah dikantongi pemerintah saat ini sebesar 75,9 juta dosis.

Erick menjelaskan dari jumlah 75,9 juta dosis yang dimiliki oleh negara maka bisa mencakup 37,5 juta masyarakat. Hingga Mei ini, kata Erick 26,9 juta masyarakat sudah divaksin.

"Alhamdulillah sampai saat ini Indonesia sudah punya 75.9 juta vaksin. Dimana, dari 75,9 juta itu kalau satu rakyat indonesia mempergunakan dua dosis, maka cukup untuk 37,5 juta. Pemerintah dibantu rakyat semua kita sudah mendapatkan vaksinasi 26,9 juta yang sudah divaksin," ujar Erick.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement