Selasa 01 Jun 2021 00:05 WIB

Indonesia Sorot Kejahatan Anti-Asia di AS

Indonesia memberi perhatian tinggi kepada langkah-langkah yang diambil Pemerintah AS

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Bendera Amerika Serikat
Foto: anbsoft.com
Bendera Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Mahendra Siregar melakukan pertemuan bilateral dengan Wamenlu Amerika Serikat (AS) Wendy R. Sherman di Jakarta pada Senin (31/5). Pada kesempatan itu, Mahendra mengutarakan keprihatinan atas meningkatnya kasus kekerasan terhadap warga keturunan Asia di Negeri Paman Sam. 

"Kami sampaikan dan kami berbagi pandangan yang sama serta nilai-nilai yang sama di antara kedua negara bahwa sebagai negara demokrasi dan menghormati perbedaan, tidak ada tempat bagi diskriminasi, apa pun latar belakang serta alasannya," ungkap Mahendra dalam konferensi pers bersama Sherman.

Baca Juga

Dia mengatakan Indonesia memberi perhatian tinggi kepada langkah-langkah yang diambil Pemerintah AS guna memastikan keamanan dan keselamatan warga keturunan Asia. "Khususnya (warga negara) Indonesia dan diaspora Indonesia," ujar Mahendra. 

Menanggapi hal tersebut, Sherman sepakat dengan apa yang disampaikan Mahendra. Sherman mengatakan pemerintahan Presiden AS Joe Biden menolak aksi kekerasan atau kejahatan bermotif kebencian terhadap agama, etnis, gender, dan orientasi seksual tertentu. "Saya pikir Indonesia layak mendapat sorotan tentang toleransi, keragaman, dan inklusi yang penting bagi Pemerintahan Biden- (Kamala) Harris," ucapnya. 

Aksi kekerasan anti-Asia di AS mulai meningkat sejak awal pandemi Covid-19. Menurut sejumlah aktivis, salah satu faktor yang melatari fenomena itu adalah komentar mantan presiden Donald Trump. Sejak pandemi pecah, Trump berulang kali menyerang Beijing. Dia bahkan sempat menggunakan istilah "kung flu" untuk menggambarkan Covid-19. 

Kelompok pemantau, Stop AAPI Hate, melaporkan 3.795 insiden kejahatan rasial yang menyasar warga keturunan Asia-Amerika secara nasional antara Maret 2020 hingga Februari 2021. Bentuk kejahatannya beragam, mulai dari pemukulan, penganiayaan, bahkan penikaman.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement