Senin 31 May 2021 17:48 WIB

Objek Wisata di Tasikmalaya Diizinkan Beroperasi

Para pengelola objek wisata diminta membentuk satgas penanganan Covid-19

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Pengunjung menikmati wisata Jeju Park Anjungan Korea di Taman Wisata Karangresik, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (26/5/2021). Setelah sempat ditutup sepanjang tahun lalu karena pandemi, pengelola Taman Karangresik membangun konsep baru wisata lokal bernuansa internasional dengan menyuguhkan anjungan Korea Selatan, Nagoya Hill khas Jepang, The Delhi khas India, Volendam khas Belanda, dan Santorini khas Yunani untuk menarik minat masyarakat agar tidak perlu melancong ke luar negeri.
Foto: Antara/Adeng Bustami
Pengunjung menikmati wisata Jeju Park Anjungan Korea di Taman Wisata Karangresik, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (26/5/2021). Setelah sempat ditutup sepanjang tahun lalu karena pandemi, pengelola Taman Karangresik membangun konsep baru wisata lokal bernuansa internasional dengan menyuguhkan anjungan Korea Selatan, Nagoya Hill khas Jepang, The Delhi khas India, Volendam khas Belanda, dan Santorini khas Yunani untuk menarik minat masyarakat agar tidak perlu melancong ke luar negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya telah mengizinkan objek wisata untuk beroperasi setelah sempat ditutup sejak sebelum Lebaran. Namun, pengelola objek wisata tetap mesti menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf mengatakan, objek wisata sudah diperbolehkan kembali berporasi. Kendati demikian, petugas akan tetap melakukan pengawasan prokes di objek wisata."Sesuai ketentuan, maksimal pengunjung 50 persen dari kapastitas. Karena kami juga khawatir jika dibiarkan akan ada kerumunan," kata dia, Senin (31/5).

Yusuf juga meminta para pengelola objek wisata membentuk satuan tugas (satgas) penanganan Covid-19 di tempatnya masing-masing. Dengan begitu, pengunjung yang datang dapat selalu diawasi. 

Pelonggaran aturan terkait objek wisata dilakukan lantaran saat ini pergerakan orang di Tasikmalaya sudah mulai turun. "Kemarin wisata kita tutup karena yang mudik belum pada pulang. Kalau sekarang, kerumunan bisa dihindari," ujar dia.

Selain itu, Yusuf menambahkan, kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya cenderung melandai. Menurut dia, sejak Lebaran, tak ada lonjakan kasus yang signifikan di daerahnya. "Alhamdulillah, angka Covid-19 meski masih ada yang aktif, tapi sudah tak begitu banyak," ujar dia.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya per Senin, hanya terdapat penambahan sebanyak empat kasus positif Covid-19. Dalam sepekan terakhir, rata-rata penambahan kasus harian di Kota Tasikmalaya berada di bawah angka 50 kasus. 

Secara akumulatif, total kasus Covid-19 di daerah itu berjumlah 6.855 kasus positif. Sebanyak 6.432 orang telah dinyatakan sembuh, 289 orang masih menjalani isolasi, dan 134 orang meninggal dunia. 

Kendati demikian, saat ini Kota Tasikmalaya masih berstatus sebagai daerah zona oranye (risiko sedang) penyebaran kasus Covid-19 . Karenanya, ia meminta masyarakat tetap sadar untuk menerapkan prokes.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement