REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Semua orang berharap mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Salah satu kebahagiaan di dunia bagi orang yang beriman dan bertakwa adalah mendapatkan nikmat lahir dan batin dari Allah SWT.
Syekh Ibnu Athaillah dalam Kitab Al-Hikam menyampaikan tanda-tanda Allah telah memberikan nikmat lahir dan batin kepada seorang hamba. Salah satu tandanya merasa puas saat taat melakukan ibadah kepada Allah dan merasa cukup atau kaya dengan bersandar hanya kepada Allah.
مَتى رَزَقَكَ الطّاعَةَ وَالغِنى بِهِ عَنْها فَاعْلَمْ أنَّهُ قَدْ أَسْبَغَ عَلَيْكَ نِعَمَهُ ظاهِرةً وَباطِنَةً "Apabila Allah telah memberi rezeki kepada kamu berupa perasaan puas melakukan taat ibadah kepada Allah, dan merasa cukup kaya dengan Allah dalam hati kamu sehingga benar-benar tidak ada sandaran bagi kamu kecuali Allah. Maka ketahuilah bahwa Allah telah melimpahkan kepada kamu nikmat lahir dan batin."
Terjemah Al-Hikam karya Ustaz Bahreisy menambahkan penjelasan Syekh Athaillah. Seorang hamba dituntut dua macam, yaitu menuruti perintah Allah dan meninggalkan yang dilarang oleh Allah. Serta bersandar atau hanya berharap kepada Allah dalam batinnya.
Menurutnya, siapa pun yang diberi rezeki seperti itu oleh Allah, berarti telah menerima karunia dan nikmat dari Allah yang lengkap untuk lahir dan batinnya.
Syekh Athaillah juga menjelaskan tentang doa yang terbaik untuk dipanjatkan kepada Allah. Menurutnya doa yang terbaik adalah doa agar diri ini mampu menjalankan perintah Allah. "Sebaik-baik permohonan yang kamu panjatkan kepada Allah adalah apa yang dituntut Allah untuk kamu lakukan."
Ustadz Bahreisy menjelaskan maksud Syekh Athaillah. Doa terbaik yang dipanjatkan kepada Allah adalah meminta diri ini tetap beriman, patuh atau taat pada semua perintah Allah dan larangan Allah, dan istiqomah dalam mengabdikan diri kepada Allah.
Itulah doa terbaik yang harus dipanjatkan kepada Allah. Demi kebaikan diri ini di dunia dan akhirat. Sebab jika doa ini dikabulkan Allah akan menjadi kebahagiaan yang tiada tara bandingannya.
Ustadz Bahreisy menyarankan agar berdoa seperti ini. "Ya Allah aku mohon kepada-Mu, ridha-Mu dan surga, dan aku berlindung kepada-Mu dari murka-Mu dan api neraka."