Kamis 03 Jun 2021 16:21 WIB

8 ASN Positif Covid-19, Sebagian Pegawai Disdik Salatiga WFH

Kebijakan ini diambil menyusul adanya 8 pegawai Disdik Kota Salatiga positif Covid-19

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Mas Alamil Huda
Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) pulang kerja di Kantor Pemerintah Kota Salatiga, Jawa Tengah.
Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) pulang kerja di Kantor Pemerintah Kota Salatiga, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA -- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Salatiga, Jawa Tengah, menginstruksikan work from home (WFH) bagi sebagian pegawai yang ada di lingkungan kantornya. Kebijakan ini diambil menyusul adanya delapan orang pegawai Disdik Kota Salatiga yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, yang dikonfirmasi membenarkan kabar tersebut. Ia mengatakan, dampak adanya aparatur sipil negara (ASN) Disdik Kota Salatiga yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut, maka perlu diambil langkah-langkah untuk mencegah penyebaran yang lebih luas.

"Antara lain, sebagian pegawai Disdik Kota Salatiga (untuk sementara) diminta bekerja dari rumah terlebih dahulu," jelasnya, di rumah dinas wali kota, Salatiga, Kamis (3/6).

Yuliyanto menambahkan, awalnya ditemukan tujuh orang pegawai di lingkungan Disdik Kota Salatiga yang terkonfirmasi positif Covid-19. Setelah dilakukan pelacakan terhadap siapa saja pegawai lain yang telah berknteraksi dengan ketujuh ASN tersebut, kemudian diketahui masih ada satu lagi ASN yang juga terpapar.

Saat ini, dari delapan ASN di lingkungan Disdik Kota Salatiga yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut, sebanyak satu orang ASN di antaranya harus menjalani perawatan medis di rumah sakit. Sedangkan tujuh ASN lainnya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Sampai saat ini, masih kata wali kota, Pemkot Salatiga terus melakukan berbagai upaya untuk menekan laju penularan virus Covid-19 di Kota Salatiga. Hal ini dilakukan agar daerahnya bisa lepas dari status zona merah risiko penyebaran Covid-19.

Bahkan sejak Rabu (6/2) kemarin, Pemkot Salatiga melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Salatiga juga sedang melaksanakan percepatan cakupan vaksinasi Covid-19 dengan menggelar vaksinasi masaal dengan target hingga 6.000 orang.

Hanya saja, faktor munculnya kasus baru harus kita akui masih ada di Kota Salatiga. Karena masih ada masyarakat yang terkadang abai atau lupa dalam menjaga kedisiplinan mereka, untuk menerapkan protokol kesehatan dengan ketat," tegasnya.

Terpisah, Kepala Disdik Kota Salatiga Yuni Ambarwati yang dikonfirmasi menambahkan,  adanya sejumlah ASN yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut membuat Disdik Kota Salatiga memberlakukan WFH sebagian atau sekitar 50 persen pegawai, sampai tanggal 5 Juni 2021 lusa.

Jika kemudian terjadi perluasan penularan kasus Covid-19 di lingkungan kerjanya tersebut, maka pemberlakuan WFH akan diperpanjang selama tujuh hari ke depan. Paling tidak sampai dengan seluruh ASN yang terpapar sudah dinyatakan negatif atau sembuh.

Saat disinggung apakah kondisi tersebut bakal mempengaruhi rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muķa (PTM), Yuni mengungkapkan, sejauh ini rencana pelaksanaan PTM di sekolah bersamaan dengan dimulainya tahun ajaran baru, pada bulan Juli mendatang, masih tetap tidak berubah.

Pasalnya, terkait rencana pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah, sampai menunggu proses vaksinasi selesai pada bulan Juli nanti. "Selain itu, rencana PTM juga masih menunggu instruksi dari Wali Kota Salatiga dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah," tandasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement