Jumat 04 Jun 2021 13:10 WIB

Amartha Gandeng Norfund Modali Digitalisasi Sektor Informal

Norfund merupakan dana investasi dari pemerintah Norwegia untuk negara berkembang

Founder dan CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra (tengah) saat menerima penghargaan Indonesia Digital Innovation Award 2019.
Foto: Amartha
Founder dan CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra (tengah) saat menerima penghargaan Indonesia Digital Innovation Award 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Amartha, perusahaan teknologi finansial peer to peer lending yang berfokus dalam pemberdayaan perempuan pelaku usaha mikro di desa, berkolaborasi dengan  Norfund dengan menyediakan akses permodalan untuk mendigitalisasi sektor ekonomi informal di Indonesia. Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan kerjasama antara Duta Besar Norwegia, Vegard Kaale and Founder & CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra di Kedutaan Norwegia, Jakarta pada Jumat (4 Juni 2021).

Norfund merupakan dana investasi dari pemerintah Norwegia untuk negara berkembang dengan misi untuk menciptakan lapangan pekerjaan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan berinvestasi pada bisnis yang mempromosikan pembangunan berkelanjutan. Dengan pendanaan senilai USD 7,5 Juta atau setara dengan Rp 107 Miliar dari Norfund, Amartha akan menyalurkan modal usaha untuk memberdayakan perempuan pengusaha mikro di pedesaan serta mendorong kegiatan usaha yang ramah lingkungan dengan upaya-upaya seperti, meminimalisir limbah plastik serta mengadopsi budaya hemat energi dengan menggunakan panel surya yang terjangkau.

Sejak tahun 2018, Amartha telah aktif berpartisipasi dalam kegiatan ramah lingkungan dengan mempromosikan manajemen lingkungan, sosial dan korporat atau ESG (Environmental, Social, and Corporate Governance) dengan meluncurkan laporan tahunan dampak dan keberlanjutan (Impact and Sustainability Annual Report). Di tahun 2019, Amartha raih penghargaan GIIRS (Global Impact Investing Rating System) Impact Rating dari B-Corp dengan peringkat terbaik yakni Platinum.

Pada tahun 2020, Amartha menginisiasi program Plastic Waste Womenpreneur (PWW) dengan memberikan pembiayaan kepada perempuan pengusaha mikro yang bergerak dibidang pengurangan limbah plastik di desa. Serta, keanggotaan Amartha dalam Financing Task Force dari NPAP (National Plastic Action Partnership), sebuah aliansi global untuk mengurangi limbah plastik di laut. Amartha berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam isu ini.

Fay Chetnakarnkul, Investment Director Norfund dan Head of Asia regional Office mengatakan, “Norfund  bekerjasama dan mendanai di institusi keuangan untuk mendukung mereka agar lebih kuat lagi dalam menyediakan akses permodalan dan layanan keuangan kepada ekonomi mikro dan segmen unbankable. Kami sangat menghargai kerjasama ini dengan Amartha dan upaya yang mereka lakukan untuk memberdayakan perempuan pengusaha mikro di Indonesia.”  

Duta Besar Norwegia, Vegard Kaale menambahkan, “Meskipun pertumbuhan ekonomi di Indonesia sangat baik, namun inklusi keuangan masih menjadi isu yang besar di segmen masyarakat prasejahtera -- terutama bagi perempuan pengusaha mikro. Norfund menjadi alat penting bagi Pemerintah Norwegia untuk menguatkan lembaga swasta di negara-negara berkembang, serta menurunkan angka kemiskinan. Pendanaan ini merupakan investasi pertama Norfund di institusi finansial di Indonesia dan saya harap upaya ini akan membantu pertumbuhan serta keberhasilan untuk Amartha.”

Andi Taufan Garuda Putra, Founder & CEO Amartha, mengatakan “Amartha sangat berterimakasih dan bangga menjadi perusahaan fintech pertama di Asia Tenggara yang mendapatkan pendanaan dari Norfund. Melalui dukungan dari Norfund, menandai kepercayaan terhadap usaha kami untuk kembali pulih di masa yang sulit ini, yakni masa pandemi yang tak kunjung usai.

Dengan bimbingan dari negara Norwegia sebagai pemimpin dunia dalam sektor energi berkelanjutan, Amartha berharap mendapatkan ilmu dan pengalaman dari yang terbaik, terutama dalam hal pendanaan berkelanjutan untuk segmen ekonomi mikro di seluruh Indonesia. Kolaborasi dengan Norfund tidak hanya membantu pertumbuhan ekonomi, tetapi juga melestarikan bumi yang kita cintai ini.”

Amartha telah berhasil menyalurkan lebih dari Rp 3,7 Triliun untuk memberdayakan 678,502 perempuan tangguh di lebih dari 18,900 desa yang tersebar di pulau Jawa, Sumatra, dan Sulawesi. Selama masa pandemi, Amartha terus berkembang dan menjadi lebih tangguh. Dengan jumlah pinjaman yang jauh lebih banyak dan jumlah penyaluran melampaui nilai sebelum masa pandemi.

Sebagai perusahaan teknologi, Amartha berkomitmen untuk mendigitalisasi pedesaan dengan meluncurkan layanan keuangan dan produk-produk inovatif seperti tabungan, asuransi mikro serta belanja borongan, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat ekonomi informal. Dengan pendekatan ini, Amartha ingin menjadi platform keuangan digital pilihan bagi segmen desa, untuk menciptakan Kesejahteraan Merata bagi Kita, Indonesia. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement