REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persoalan eksekusi strategi dan serangan menjadi pembeda antara Pelita Jaya Bakrie dengan Satria Muda Pertamina dalam gim ketiga final IBL 2021 di Britama Arena, Mahaka Square, Jakarta, Ahad (6/6). Hal itu diungkapkan oleh pelatih kepala Pelita Jaya, Octaviarro 'Ocky' Tamtelahitu, setelah timnya kalah 60-68 sekaligus harus mengakui keunggulan Satria Muda yang jadi juara IBL 2021 seusai memenangi seri final dengan skor 2-1.
"Kredit besar sekali buat Satria Muda, mereka bisa menang malam ini, semua eksekusi mereka bagus," kata Ocky dalam jumpa pers virtual selepas laga."Ini semua semata-mata hanya persoalan eksekusi, malam ini kami kurang bagus, banyak turnover, rebound masih berantakan, dan akhirnya kami harus mengaku dan mengucapkan selamat kepada Satria Muda," ujarnya menambahkan.
Pelita Jaya sempat bangkit dan berbalik memimpin di kuarter kedua lantas mendapat keuntungan besar ketika kapten Satria Muda Arki Dikania Wisnu terkena foul-out di awal kuarter pemungkas. Alih-alih bisa memanfaatkan situasi itu, yang terjadi justru Pelita Jaya tampil sarat beban dan gagal meredam Satria Muda, terutama dalam tembakan tripoin.
Ocky mengakui aspek pengalaman juga menjadi faktor berikutnya yang membedakan Pelita Jaya dengan Satria Muda. Kendati demikian, Ocky memilih bersikap optimistis menatap masa depan Pelita Jaya yang kini sudah pengalaman merasakan atmosfer final IBL.
"Memang itu kekurangan kami juga, ke depan kalau Tuhan berkenan, justru akan menjadi kekuatan," katanya. "Karena pemain-pemain kami hari ini sudah bisa tampil di final dan itu jadi keuntungan. Logikanya dengan waktu dan persiapan nanti kami akan lebih baik lagi."