Senin 07 Jun 2021 20:34 WIB

Kasus Covid-19 Naik, Pemkot Bekasi Lockdown Kelurahan

Peningkatan kasus ini, berbanding terbalik dengan angka kesembuhan yang fluktuatif

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah warga lanjut usia (lansia) mengikuti vaksinasi COVID-19 Sinovac tahap pertama di Bekasi, Jawa Barat, Senin (15/3/2021). Pemerintah Kota Bekasi menargetkan 5.200 warga lansia mengikuti vaksinasi sebagai upaya mencegah penyebaran wabah COVID-19.
Foto: ANTARA/ Fakhri Hermansyah
Sejumlah warga lanjut usia (lansia) mengikuti vaksinasi COVID-19 Sinovac tahap pertama di Bekasi, Jawa Barat, Senin (15/3/2021). Pemerintah Kota Bekasi menargetkan 5.200 warga lansia mengikuti vaksinasi sebagai upaya mencegah penyebaran wabah COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--Jumlah kasus aktif Covid-19 di Kota Bekasi meningkat sebanyak 66 kasus selama 17 hari. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bekasi per 4 Juni 2021, ada 329 kasus aktif. Angka ini terus mengalami peningkatan sejak 21 Mei 2021 yang jumlah kasusnya 263 orang."Pada 28 Mei kasus aktif naik 0,71 persen dari 263 kasus. Kemudian jumlah kasus naik lagi 0,74 persen menjadi 329 orang," kata Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, Senin (7/6).

Jumlah peningkatan kasus ini, berbanding terbalik dengan angka kesembuhan yang cenderung fluktuatif. Meski sempat turun dari 98,13 persen menjadi 97,95 persen pada 28 Mei 2021. Namun, angka kesembuhan kembali naik tipis pada 4 Juni 2021, menjadi 97,97 persen. Jika ditilik berdasarkan usia, jumlah kasus aktif untuk usia produktif justru turun dari 68,72 persen pada 21 Mei 2021, menjadi 68,68 persen pada 4 Juni 2021."Sebaliknya kasus anak justru naik dari 19,97 persen menjadi 20,05 persen dalam kurun waktu yang sama," katanya.

Melihat kondisi tersebut, pemerintah Kota Bekasi akan menerapkan lockdown dan semi lockdown bagi RT dengan kasus Covid-19 mencapai 10 kasus. Berdasarkan data dari website resmi Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kota Bekasi, per Senin (7/6), kasus aktif mencapai 381 kasus. "Karena di Kelurahan adalah garda terdepan selain RT RW. Jika ada 10 pasien isolasi mandiri pada saat ini, ditegaskan untuk lockdown kembali melalui semi lockdown di wilayah," kata Rahmat Effendi.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement