Selasa 08 Jun 2021 06:13 WIB

Work From Bali Dimulai Juli 2021 Secara Bertahap

WFB diharapkan mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ratna Puspita
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan, kebijakan Work From Bali (WFB) akan diluncurkan pada Juli 2021 secara bertahap. Upaya ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali.

Sandiaga menjelaskan, Kebijakan WFB yang dicetuskan pemerintah ini berlandaskan data-data yang komprehensif. Sejak kuartal pertama Kemenparekraf melakukan WFB atau tepatnya pada Januari 2021, Jumlah kunjungan ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mencapai 2.000-2.500 kunjungan.

Baca Juga

“Kami bergerak dengan data, Wisatawan Nusantara yang datang ke I Gusti Ngurah Rai pada Januari 2.500 kunjungan. Per hari ini, kunjungan ke Bali meningkat 3 kali lipat menjadi 7.000- 7.500. Di kuartal pertama, Bali masih minus 9,8 persen dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang sudah membaik. Namun, Bali masih terkontraksi terlalu dalam. Kebijakan ini terus kita persiapkan di kuartal ketiga akan kita luncurkan secara bertahap dimulai dengan Kementerian dan Lembaga,” katanya dalam konferensi pers, Senin (7/6).

Sandiaga menjelaskan, konsep WFB ini tentu bisa diterapkan di destinasi wisata lain di Indonesia. Seperti Work from Lombok, Work From Bajo, Work From Toba, Work Form Likupang,  Work From Borobudur, dan lain sebagainya. Konsepnya mengikuti pola kebiasaan bekerja baru atau remote working yang dipopulerkan dengan konsep digital nomad. 

“Daerah Istimewa Yogyakarta juga sedang mengembangkan konsep serupa bahkan bisa menjadi percontohan, karena pada kuartal pertama pertumbuhan ekonomi DIY bisa plus 6 persen. Kunci kesuksesannya bukan hanya keindahan alam yang cantik dan pengelolaan yang baik. Tapi juga layanan jaringan internet yang mumpuni. Kami berharap akan lahir program-program work from anywhere lainnya,” kata Sandiaga.

Kemudian, Sandiaga Uno juga menjelaskan, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Bali pada April 2021 tercatat sebesar 10,09 persen, turun 0,15 dibandingkan TPK bulan Maret 2021 (m-t-m) yang tercatat sebesar 10,24 persen. Rata-rata lama menginap tamu asing dan domestik pada hotel berbintang di Bali pada April 2021 tercatat 2,15 hari. WFB ini diperkirakan mampu meningkatkan angka keterhunian hotel hingga 30 persen. 

“Kami juga mendorong organisasi nasional dan internasional dengan penerapan protokol yang ketat bisa menyelenggarakan kegiatan MICE di Bali. Minggu lalu kita sudah menyelesaikan kegiatan pertama kita di Bali yaitu Arabian Travel Mart (ATM) yang digelar secara hybrid. Dan pada akhir minggu ini rencananya akan menyelenggarakan kegiatan Bali Beyond Travel Fair (BBTF),” katanya.

Sandiaga berharap dengan panduan protokol kesehatan pelaksanaan event MICE semua bisa mendorong Bali bisa bangkit kembali. “Terlebih data angka penularan Covid-19 se-Provinsi Bali sangat baik. Beberapa hari terakhir angka penularan di Bali di bawah 100 atau 28 kasus baru,” katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement