REPUBLIKA.CO.ID, TOLOUSE -- Produsen pesawat, Airbus mengirimkan 50 pesawat pada Mei. Dengan kata lain, total pengiriman pesawat sepanjang tahun ini menjadi 220 jet, naik 38 persen dari periode yang sama tahun lalu, kata pembuat pesawat Eropa itu, dikutip dari Reuters, Selasa (8/6).
Pengiriman tersebut termasuk superjumbo A380 pertama ke Emirates Dubai sejak Desember tahun lalu. Masih terdapat sisa empat unit lagi untuk dikirim sebelum pesawat terbesar di dunia itu mengakhiri produksi dan pemasangan kabinnya setelah penjualan yang lebih lemah dari perkiraan.
Airbus juga mengkonfirmasi pesanan lima jet berbadan lebar A350 dari Lufthansa Jerman (LHAG.DE), diumumkan oleh maskapai bulan lalu.
Tetapi data Airbus yang dirilis pada hari Senin (7/6), menunjukkan, maskapai Jerman itu juga secara bersamaan membatalkan tiga pesanan A350 sebelumnya, menghasilkan penambahan bersih dua jet A350. Seorang juru bicara Airbus mengkonfirmasi campuran pembatalan dan pesanan.
Perombakan pesanan adalah bagian dari restrukturisasi armada yang juga membuat Lufthansa membeli lima jet Boeing 787-9 pesaing yang dibiarkan tanpa pembeli setelah diproduksi.
Boeing telah bergulat dengan kesulitan produksi 787, sementara kedua pembuat pesawat menghadapi penurunan permintaan untuk jet jarak jauh berbadan lebar yang diperburuk oleh pandemi virus corona.