Kekeringan di Cilacap Terus Bertambah
Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi kekeringan. | Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Jumlah desa yang warganya mulai kesulitan mendapat air bersih di Kabupaten Cilacap terus bertambah. Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy, menyebutkan hingga saat ini tercatat sudah ada 13 desa di enam kecamatan yang sebagian warganya mengalami kesulitan air bersih.
''Jumlah desa yang warganya kesulitan air bersih memang mengalami peningkatan cukup. Kalau akhir Mei 2021 lalu baru enam desa yang mengajukan bantuan pasokan air bersih, sekarang sudah ada enam desa yang mengajukan permohonan bantuan serupa,'' jelasnya, Selasa (8/6).
Menurutnya, desa-desa yang mengalami kekeringan, memang merupakan desa yang sudah menjadi langganan kekeringan. Pada musim kemarau sebelumnya, desa-desa tersebut merupakan desa yang paling awal mengajukan permohonan air bersih.
''Kami memperkirakan jumlah desa yang mengajukan permohonan bantuan air bersih akan terus bertambah, mengingat hujan sudah sangat jarang turun,'' katanya.
Terkait kondisi ini, Tri Komara mengakui sudah mulai berkoordinasi dengan dunia usaha untuk membantu masyarakat yang membutuhkan air bersih. Hal ini mengingat kemampuan BPBD dalam memberikan bantuan pada tahun 2021 ini, juga sangat terbatas.
''Dalam tahun anggaran 2021 ini, BPBD hanya mendapat alokasi anggaran Rp 90 juta untuk droping air bersih. Hal ini mengingat banyaknya anggaran yang digeser menyusul kebijakan refocussing anggaran untuk penanganan Covid-19,'' kata dia.
Menurutnya, anggaran droping air sebesar Rp 90 juta tersebut hanya cukup untuk mengirim pasokan sebanyak 180 tangki air bersih. ''Ya, mudah-mudahan bantuan air sebanyak itu cukup untuk memenuhi kebutuhan warga yang kekurangan air hingga musim hujan kembali tiba,'' katanya.
Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, biasanya dibutuhkan pasokan air selama kemarau paling sedikit 500 tangki. Bahkan dalam kondisi kemarau panjang seperti tahun 2017 lalu, pasokan air mencapai lebih dari 1.200 tangki.
''Karena itu, kami sangat membutuhkan bantuan dari dunia usaha agar masyarakat yang kesulitan mendapat air bersih, bisa terbantu,'' katanya.