REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Lembaga ACT Malang mendistribusikan bantuan pangan khusus untuk para pekerja transportasi di wilayah Malang. Bantuan diberikan kepada perwakilan pengawas porter di Bandara Abdulrahman Saleh, Jumat (11/6).
Branch Manager ACT Malang Iqrok Wahyu Perdana mengatakan, pemberian bantuan dilatarbelakangi dampak ekonomi dan sosial akibat pandemi Covid-19 serta aturan pembatasan yang ditetapkan oleh pemerintah. Dampak ini ternyata dirasakan di berbagai lini termasuk para porter. "Dan pekerja transportasi yang juga menjadi bagian yang terdampak," kata Iqrok.
Pembatasan mudik menyebabkan menurunnya akses transportasi umum. Hal ini juga berakibat pada penghasilan para porter dan pekerja transportasi lain. Sebab, mereka hanya bergantung dari banyaknya jasa yang mereka tawarkan kepada pengguna transpotasi umum.
Melihat situasi tersebut, ACT Malang pun memberikan bantuan sebanyak 23 paket pangan kepada para porter di Bandara Abdulrahman Saleh. Bantuan paket pangan kebutuhan harian terdiri atas beras, minyak, kecap dan sebagainya.
ACT Malang sendiri telah menginisiasi Gerakan Bersama Angkat Indonesia dengan fokus beragai permasalahan yang sedang dihadapi. Yaitu, masalah pangan, medis, ekonomi dan pendidikan. "Distribusi bantuan ini sangat pas sekali dengan bebagai gagasan kami mengingat kondisi bangsa yang sedang perlu kita bantu bersama” ucap Iqrok.
Bantuan dari ACT Malang disambut antusias oleh para pekerja transportasi. Salah satunya diungkapkan oleh porter senior di Bandara Abdulrahman Saleh, Suntoro. Sejak 15 tahun menjadi porter, dia tak menampik, kondisi pandemi sangat memukul ekonomi dan pendapatannya.
Disitrbusi secara terpisah juga dilakukan untuk para pekerja transportasi yang menjadi porter di Stasiun Baru Kota Malang. Sebanyak 20 Paket diantarkan oleh relawan ACT Malang ke masing-masing rumah porter. "Alhamdulillah, bantuan ACT sangat membantu meringankan kebutuhan dasar saya sekeluarga,” ucap porter yang sudah lima tahun berkerja di Stasiun Kota Malang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika