Rabu 16 Jun 2021 05:13 WIB

Jadi Pusat Pembelajaran Digital, Wifi Publik 501 Titik

Tingkat pengenalan internet di Kota Yogyakarta sudah lebih dari 70 persen.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Hiru Muhammad
Anak-anak memanfaatkan layanan Mobil Internet dan Layanan Kewilayahan (Monika) milik Perpustakaan Kota Yogyakarta di Demangan, Yogyakarta, Rabu (2/6). Di Monika anak-anak bisa memanfaatkan layanan internet gratis menggunakan laptop. Selain itu, juga bisa membaca buku atau bermain bersama. Layanan ini mendatangi masyarakat dua kali dalam sehari, biasanya di tempat fasilitas umum.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Anak-anak memanfaatkan layanan Mobil Internet dan Layanan Kewilayahan (Monika) milik Perpustakaan Kota Yogyakarta di Demangan, Yogyakarta, Rabu (2/6). Di Monika anak-anak bisa memanfaatkan layanan internet gratis menggunakan laptop. Selain itu, juga bisa membaca buku atau bermain bersama. Layanan ini mendatangi masyarakat dua kali dalam sehari, biasanya di tempat fasilitas umum.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Fasilitas wifi publik di Kota Yogyakarta yang sudah dipasang mencapai 501 titik. Pemerintah Kota (Pemkot) berharap wifi publik ini dapat dijadikan sebagai pusat pembelajaran digital.

"Kami ingin membuat titik-titik wifi publik menjadi pusat pembelajaran digital di masyarakat,” kata Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Kota Yogyakarta, Tri Hastono di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Senin (14/6).

Tri menuturkan, 501 titik wifi publik yang telah dipasang mencakup di kampung-kampung, balai RW, ruang terbuka hijau hingga pos ronda. Sehingga, fasilitas ini dapat dimanfaatkan masyarakat luas.

Terlebih, menurutnya, tingkat pengenalan internet di Kota Yogyakarta sudah lebih dari 70 persen. Sementara, tingkat konsumsi paket data internet juga tinggi.

Hal ini, kata Tri, menunjukkan literasi digital masyarakat di Kota Yogyakarta cukup tinggi. Dengan tersedianya wifi publik ini, pihaknya juga berharap dapat menumbuhkan aktivitas ekonomi digital.

"Satu orang dimungkinkan memegang lebih dari satu telepon seluler, ketersediaan jaringan internet yang merata harapannya bisa menumbuhkan aktivitas kreatif dan ekonomi digital," ujarnya.

Pihaknya juga mengembangkan pelatihan-pelatihan terkait dengan ekonomi digital yang berbasis komunitas. Salah satunya melakukan pelatihan terkait pemasaran digital yang sudah pernah dilakukan di Kecamatan Kraton, Yogyakarta.

"Peningkatan ekosistem digital bisa dalam konteks aktivitas ekonomi, edukasi maupun hobi. Kami identifikasi kebutuhan jenis pelatihan dan pendampingan di masyarakat, kami laksanakan pelatihan pada komunitas yang sudah siap," jelas Tri.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement