Jumat 18 Jun 2021 22:59 WIB

56 Pengungsi Bencana Longsor di Cianjur Positif Covid-19

Penemuan kasus Covid-19 pengungsian bencana berawal dari pengungsi yang anosmia

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Jalan desa di Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur longsor. Puluhan warga korban bencana longsor di Desa Cibokor, Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur dinyatakan positif Covid-19. Hal ini terungkap ketika dilakukan tes swab Covid-19 massal setelah ditemukan satu orang pengungsi yang terkonfirmasi positif.
Foto: istimewa
Jalan desa di Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur longsor. Puluhan warga korban bencana longsor di Desa Cibokor, Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur dinyatakan positif Covid-19. Hal ini terungkap ketika dilakukan tes swab Covid-19 massal setelah ditemukan satu orang pengungsi yang terkonfirmasi positif.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Puluhan warga korban bencana longsor di Desa Cibokor, Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur dinyatakan positif Covid-19. Hal ini terungkap ketika dilakukan tes swab Covid-19 massal setelah ditemukan satu orang pengungsi yang terkonfirmasi positif.

Temuan ini menjadikan lokasi pertama klaster pengusian korban bencana di Cianjur. Di mana data sementara ada sebanyak 56 orang pengungsi yang positif Covid-19.

"Klaster pengungsian berawal dari seorang pengungsi yang mengeluhkan hilang penciuman atau anosmia," ujar Camat Cibeber Ali Akbar kepada wartawan, Jumat (18/6). Sehingga warga tersebut dilakukan swab test antigen dan hasilnya positif Covid-19.

Selanjutnya kata Ali, petugas melakukan tracing dan test Covid kepada 96 orang pengungsi lainnya yang berada di satu tempat pengungsian bersama pasien pertama tersebut. Hasilnya dari 96 orang yang dites, diketahui sebanyak 56 orang pengungsi positif Covid-19 berdasarkan hasil test antigen.

Namun lanjut Ali, temuan itu baru test antigen dan rencananya akan dilakukan ke tes swab. Hal ini untuk lebih memastikan warga tersebut positif atau tidak.

Saat ini ungkap Ali, pengungsi yang terkonfirmasi positif dipisahkan dan diisolasi di lantai dua bangunan madrasah yang menjadi lokasi pengungsian. Selain itu kecamatan juga berkoordinasi dengan tim Gugus Tugas Penganan Covid-19 di tingkat kabupaten untuk melakukan langkah berikutnya.

Khususnya penanganan terkait isolasi lebih lanjut bagi yang terkonfirmasi. Sebab lantai dua lokasi pengungsian untuk sementara dan sedang berupaya menyiapkan tempat isolasi mandiri yang lebih memadai.

Menurut Ali, di Desa Cibokor sebelumnya tidak ditemukan kasus Covid-19. Namun pasca bencana longsor yang mengakibatkan warga mengungsi, muncul klaster penyebaran Corona.

Ali menuturkan, pemerintah sudah mengupayakan agar protokol kesehatan dijalankan di lokasi pengungsiam. "Akan tetapi yang namanya di pengungsian, cukup sulit. Kita juga masih telusuri awal penyebarannya darimana," pungkasnya.

Sebelumnya, sebanyak 214 orang warga mengungsi akibat longsor yang menerjang dua desa di Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur, Jumat 4 Juni 2021 lalu. Di mana warga diminta untuk tidak kembali ke rumah untuk sementara waktu karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan.

Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Irfan Sopyan mengatakan, sebelumnya tim relawan dan tim kesehatan diterjunkan untuk memastikan protokol kesehatan di lingkungan pengungsian. Petugas memantau prokes para pengungsi, agar tetap meminimalisir penyebaran Covid-19 selama di pengungsian.n riga nurul iman

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement