REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, makin menipis. Hingga saat ini, sisa tempat tidur yang tersedia hanya 900 dari 7.394 tempat tidur.
Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Letkol Laut Muhammad Arifin, menyebutkan, pada Senin (21/6) malam, dilaporkan ada penambahan pasien baru sebanyak 852 orang. Dia mengatakan, angka tersebut merupakan angka penambahan kasus tertinggi sepanjang RSDC Wisma Atlet Kemayoran didirikan.
“Sisa bed yang ada tinggal 900 untuk hari ini. Jadi kalau sehari bisa masuk 852, kemudian pasien yang keluar tidak banyak ya bisa ini sudah lampu kuning menjelang merah,” ujar Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Letkol Laut Muhammad Arifin kepada wartawan, Selasa (22/6).
Lebih lanjut, Arifin memaparkan, bed occupancy rate (BOR) di RSDC Wisma Atlet sudah mencapai 86 persen. Artinya sebentar lagi akan mencapai 90 persen jika banyak pasien masuk, namun tidak disertai pasien yang sembuh dan keluar dari RSDC.
“Hari ini sendiri BOR sudah 86 persen, sebentar lagi 90 persen. Kalau pasien nanti banyak tak keluar, seumpama masuk juga tetap tinggi. Mudah-mudahan hari ini pasien banyak keluar kemudian pasien yang masuk juga berkurang,” ujarnya.
Dia menambahkan, hingga saat ini pihaknya menerima banyak laporan dari puskesmas-puskesmas. Lantaran, di lapangan puskesmas-puskesmas tersebut masih terus melakukan testing.
Diketahui, tingkat keterisian tempat isolasi terus naik seiring melonjaknya kasus baru Covid-19 di Jakarta sejak usai Lebaran. Dalam lima hari terakhir, tercatat kenaikan kasus baru selalu di atas empat ribu per hari. Dalam dua hari terakhir, kasusnya di atas 5.000.