REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama lima tahun pelaksanaannya, Innovating Jogja telah menghasilkan 20 tenants dan 113 peserta yang telah mengikuti bootcamp. Bahkan, para lulusan program ini mampu berkembang, bahkan di masa Pandemi Covid-19.
"Ada lima tenant Innovating Jogja tahun 2020 telah mampu melakukan lompatan-lompatan bisnis yang luar biasa," ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta Titik Purwati Widowati, Rabu (23/6).
Ia menjelaskan, lima tenant tersebut antara lain CV Woodeco Indonesia dan Toja Indonesia. Keduanya telah mampu meraih pasar ekspor untuk produk home decoration dan fashion akseroris.
Selain itu, CV Woodeco Indonesia mengalami pertumbuhan omzet sebesar 163 persen pada masa inkubasi 2021. Lalu ada Puspita Indigo yang berhasil mengembangkan paket produk pewarna alami instan untuk warna biru pada masa inkubasi yang sama, bahkan telah mencapai peningkatan penjualan sebesar 70 persen.
Kemudian, tenant Innovating Jogja lainnya, Semilir dan Arsty Craft, yang telah mampu meningkatkan penjualan sebesar 30 persen.
Selain mendorong peningkatan bisnis, kegiatan innovating Jogja 2021 juga memfasilitasi para tenant untuk meningkatkan kualitas produknya melalui pendampingan penyusunan dokumen sistem mutu, fasilitasi pengujian produk serta sertifikasi produk, dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).