REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Wasit UEFA, Roberto Rosetti, membela penggunaan teknologi VAR di tengah banyaknya hadiah tendangan penalti yang mewarnai Euro 2020. Selama fase penyisihan grup Euro 2020, tercatat ada 14 tendangan penalti sudah dihadiahkan wasit. Jumlah ini lebih banyak dibanding dibandingkan sepanjang turnamen edisi sebelumnya.
"Yang pasti keputusan akurat lebih banyak, karena sebelum proyek VAR ada begitu banyak pelanggaran di dalam kotak penalti yang luput dari pengamatan wasit," kata Rosetti dilansir Reuters, Jumat (26/6)
"Sekarang tidak mungkin kami luput misalnya melihat ada injakan kaki di dalam kotak penalti dan VAR memudahkan peninjauan," ujarnya menambahkan.
Injakan ke kaki, kata Rosetti, kerap berujung jadi hukuman sepanjang turnamen dan memang pelanggaran tetapi mantan wasit Liga Italia itu menyatakan perlunya standard lebih tinggi untuk menghadiahkan tendangan penalti. "Tendangan penalti adalah sesuatu yang penting dan serius dalam sepak bola, kami tidak menyukai penalti yang lunak, kami ingin penalti yang jelas, tindakan dan pelanggaran yang jelas dari bek," katanya.
Rosetti mencontohkan putusan non-penalti ketika kaki Raheem Sterling sedikit diinjak dalam laga Inggris vs Skotlandia adalah tindakan tidak menghukum kontak marjinal atau ringan. Ia juga memuji bahwa penggunaan VAR sepanjang turnamen, yang oleh UEFA sudah dinyatakan lebih cepat dalam mengambil keputusan dan tidak terlalu mengganggu dibandingkan kompetisi lain.
"Kami tahu kekuatan proyek ini, tetapi juga batasannya. Ini bukan proyek mudah dan kami tahu apa yang terjadi di beberapa negara ada penggunaan keliru dari proyek ini," katanya, sembari membubuhkan bahwa sistem ini membutuhkan 'pilot yang handal dan ahli'.
Salah satu inovasi dalam Euro 2020 adalah penambahan petugas VAR yang khusus untuk memantau dugaan offside dan menurut UEFA itu sudah membantu percepatan pengambilan keputusan. Sejauh ini sistem ini telah menggambil 12 keputusan tepat --tujuh di antaranya secara langsung oleh VAR dan lima lainnya melalui tinjauan di monitor tepi lapangan, dan telah melakukan 179 peninajauan VAR.
UEFA menyatakan bahwa keputusan di lapangan 91,6 persen adalah benar. "Kami perlu menemukan titik keseimbangan yang tepat, targetnya adalah menjaga sepak bola seperti apa adanya, kami tidak bisa, tidak dapat menerima, untuk meningkatkan, mempelajari setiap kontak-kotan kecil di dalam kotak penalti," ujar Rosetti.
"Hukum permainan ini jelas. Kami ingin meminimalisir gangguan untuk keuntungan maksimal. Kami ingin mengintervensi kesalahan-kesalahan yang jelas dan nyata," tutupnya.