Senin 28 Jun 2021 15:39 WIB

BRI Beri Beasiswa dan Bantuan Sarana Pendidikan SMA Pradita

BRI beri Beasiswa bagi operasional SMA Pradita Dirgantara mencapai Rp 7,5 miliar

Beasiswa diberikan BRI untuk operasional sekolah angkatan pertama dari kelas X sampai dengan XII  sebesar Rp 7,5 miliar per tahun, melalui program corporate social responsibility.
Foto: SMA Pradita Dirgantara
Beasiswa diberikan BRI untuk operasional sekolah angkatan pertama dari kelas X sampai dengan XII sebesar Rp 7,5 miliar per tahun, melalui program corporate social responsibility.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Ketua Umum Yayasan Ardhya Garini (Yasarini), Nanny Hadi Tjahjanto, mengucapkan terima kasih kepada Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang selama ini menjadi mitra setia SMA Pradita Dirgantara sejak 2018. Ia mengungkapkan bahwa Yasarini mengucapkan terima kasih kepada BRI atas seluruh dukungan sejak 2018, atau periode awal SMA Pradita Dirgantara resmi didirikan.

Dukungan BRI untuk SMA Pradita Dirgantara juga tidak main-main. Beasiswa diberikan BRI untuk operasional sekolah angkatan pertama dari kelas X sampai dengan XII  sebesar Rp 7,5 miliar per tahun, melalui program corporate social responsibility.

"Selain program beasiswa, BRI juga membangun sarana pendidikan dan memberikan bantuan aplikasi pembelajaran yang mengusung konsep smart school seperti e-library, school management system, dan online presence. BRI juga turut memberikan bantuan dana untuk pembangunan masjid dan kelengkapan sarana ibadah lainnya dengan total Rp 1 miliar," ucap dia.

Dukungan BRI inilah yang kemudian berbuah manis berupa penghargaan dari Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) untuk SMA Pradita Dirgantara yang diserahkan pada Jumat, (25/6) lalu. Rekor yang berhasil diraih adalah dari kategori jumlah lulusan angkatan pertama terbanyak yang diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) sebanyak 161 alumni atau 82,26 persen dari total 141 alumni yang mendaftar SBMPTN. 

Terdapat juga 7 alumni yang diterima di perguruan tinggi luar negeri, Catar AAU (26), Catar AAL (3), cadet Universitas Pertahanan (10), Akademi Militer (Akmil. 1), dan Akademi Kepolisian (Akpol, 1).

Nanny berharap agar tali kerja sama dengan para donatur dan kolaborator ini terus terjaga dengan baik, sehingga tujuan awal berdirinya SMA Pradita Dirgantara untuk mencetak calon-calon pemimpin dunia akan terwujud di masa mendatang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement