REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dalam fitur terbaru Coca-Cola, para pelanggan dapat membuat botol coke sendiri. Namun, fitur ini mendapat kritik dari warganet di media sosial karena Coca-Cola tidak mengizinkan frasa “Palestina” dan “Black Lives Matter.”
Malahan, mereka mengizinkan frasa ofensif seperti “Kebanggaan Kulit Putih” dan “Fasisme.” Warganet membagikan temuan mereka di Twitter.
Dilansir di Middle East Monitor, Rabu (30/6), salah seorang pengguna Twitter bernama Rami Ismail yang merupakan pengembang gim video dan pendiri GameDev menunjukkan dalam situs Coca-Cola Amerika, kata “Palestina” diblokir.
“Oh, dan maaf @osamadorias, tidak dapat berbagi Coca-Cola dengan Anda. Kata Osama dilarang. Termasuk Mohammed juga dilarang. @CocaCola hanya melarang nama paling umum di bumi karena kalian semua tidak menganggap orang Arab atau Muslim ada,” kata Ismail dalam akun @tha_rami dalam sebuah utasan di Twitter.