Kamis 01 Jul 2021 08:04 WIB

Coca-Cola Diserang Warganet karena Larang Kata 'Palestina'

Coca-Cola justru mengizinkan frasa ofensif lain.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Coca-Cola Diserang Warganet karena Larang Kata 'Palestina'. Ilustrasi Coca-Cola
Foto: Pixabay
Coca-Cola Diserang Warganet karena Larang Kata 'Palestina'. Ilustrasi Coca-Cola

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dalam fitur terbaru Coca-Cola, para pelanggan dapat membuat botol coke sendiri. Namun, fitur ini mendapat kritik dari warganet di media sosial karena Coca-Cola tidak mengizinkan frasa “Palestina” dan “Black Lives Matter.”

Malahan, mereka mengizinkan frasa ofensif seperti “Kebanggaan Kulit Putih” dan “Fasisme.” Warganet membagikan temuan mereka di Twitter.

Baca Juga

Dilansir di Middle East Monitor, Rabu (30/6), salah seorang pengguna Twitter bernama Rami Ismail yang merupakan pengembang gim video dan pendiri GameDev menunjukkan dalam situs Coca-Cola Amerika, kata “Palestina” diblokir.

“Oh, dan maaf @osamadorias, tidak dapat berbagi Coca-Cola dengan Anda. Kata Osama dilarang. Termasuk Mohammed juga dilarang. @CocaCola hanya melarang nama paling umum di bumi karena kalian semua tidak menganggap orang Arab atau Muslim ada,” kata Ismail dalam akun @tha_rami dalam sebuah utasan di Twitter.