Jumat 02 Jul 2021 20:41 WIB

Wali Kota Cirebon: PPKM akan Buat Sakit, tapi Jadi Obat

PPKM Darurat harus dilaksanakan agar Kota Cirebon bebas Covid-19

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis, membuka secara perdana penyaluran paket sembako di Gudang Bulog Pegambiran, Kota Cirebon, Selasa (15/6). Ada 2.175 KPM yang menerima bantuan yang bersumber dari APBD Kota Cirebon 2021 tersebut
Foto: dok Diskominfo kota Cirebon
Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis, membuka secara perdana penyaluran paket sembako di Gudang Bulog Pegambiran, Kota Cirebon, Selasa (15/6). Ada 2.175 KPM yang menerima bantuan yang bersumber dari APBD Kota Cirebon 2021 tersebut

REPUBLIKA.CO.ID,  CIREBON – Kota Cirebon memberlakukan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, mulai 3 Juli 2021 hingga 20 Juli 2021. Seluruh elemen baik pemerintah, pelaku usaha maupun masyarakat diminta untuk mendukung kebijakan tersebut.

Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis mengakui, penerapan PPKM Darurat akan menyulitkan berbagai pihak dalam melaksanakan aktivitas. Namun, kebijakan itu harus dilaksanakan agar Kota Cirebon bebas Covid-19 dan aktivitas masyarakat bisa kembali normal.

"Dua sampai tiga minggu kedepan memang kita akan merasa ‘sakit’, terasa sulit. PPKM Darurat ini obat untuk menyembuhkan penularan Covid-19 di Kota Cirebon agar Kota Cirebon menjadi (zona) hijau dan kita kembali beraktivitas secara normal,’’ kata Azis, jumat (2/7).

Untuk itu, Azis meminta agar semua pihak menyukseskan penerapan PPKM darurat yang berlaku mulai Sabtu, 3 Juli 2021 pukul 00.00 WIB. Dia menyatakan, Pemda Kota Cirebon juga telah membuat aturan turunan terkait kebijakan yang berasal dari pemerintah pusat dan provinsi tersebut.

Semua aturan yang ditetapkan dalam PPKM Darurat, terang Azis, dilakukan untuk menyelamatkan masyarakat. "Pemerintah berniat baik. Sama sekali tidak ingin membohongi masyarakat,’’ tegas Azis. 

Azis menambahkan, penerapan sanksi selama PPKM Darurat juga akan dilakukan. Hal itu demi suksesnya tujuan penerapan PPKM Darurat, yakni agar penyebaran Covid-19 segera berakhir. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement