Pengunjung Pasar Argosari Gunung Kidul Turun 50 Persen

Red: Bilal Ramadhan

Warga membeli sembako di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Ahad (4/7). Pasar Beringharjo menutup operasional untuk pedagang nonsembako. Hal ini dilakukan mengikuti aturan PPKM Darurat Jawa-Bali. Dan ini berlaku hingga 20 Juli mendatang untuk menekan penyebaran Covid-19.
Warga membeli sembako di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Ahad (4/7). Pasar Beringharjo menutup operasional untuk pedagang nonsembako. Hal ini dilakukan mengikuti aturan PPKM Darurat Jawa-Bali. Dan ini berlaku hingga 20 Juli mendatang untuk menekan penyebaran Covid-19. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Pengunjung Pasar Rakyat Argosari Kecamatan Wonosar, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menurun hingga 50 persen. Hal ini akibat 12 pedagang terkonfirmasi Covid-19, ditambah dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat darurat sejak 3 Juli 2021.

Kepala Administrasi Pasar Kemantren Wonosari Sularno mengatakan ada pedagang pasar yang terkonfirmasi Covid-19 dan saat ini, menjalani isolasi mandiri. Selain itu, adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dari 3-20 Juli, pedagang yang berjualan bukan kebutuhan pokok memilih menutup los atau kiosnya.

"Pengunjung Pasar Argosari turun hingga 50 persen, terutama pada 03.00-05.00 WIB. Saat ini, pengunjungnya turun hampir separuhnya," jata Sularno.

Ia mengatakan saat ini, mayoritas pengunjung langsung menuju lantai II, yang diprioritaskan untuk pedagang kebutuhan pokok sehari-hari. Namun itu juga tidak seramai biasanya.

"Penurunan tersebut menandakan masyarakat juga memahami aturan PPKM Darurat ini. Pada sisi lain, penurunan pengunjung ini dimudahkan dalam hal pengawasan dengan adanya penurunan itu.Tapi bukan berarti lepas tangan, karena setiap hari sejak pagi kami rutin memantau dan mengingatkan pelaku hingga pengunjung pasar," katanya.

Sementara itu, Bupati Gunung Kidul Sunaryanta mengatakan ada penurunan pergerakan masyarakat secara umum. Adapun penurunannya mencapai 16 persen dibanding sebelum penerapan PPKM Darurat.

Ia mengharapkan masyarakat lebih mematuhi aturan pembatasan tersebut. Apalagi pemerintah pusat meminta pergerakan masyarakat lebih diturunkan lagi ke kisaran 30 persen.

"Tetap harus saling mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan, ini tugas kita bersama," kata bupati.

Terkait


Penyekatan Gerbang Masuk Kota Denpasar di Masa PPKM Darurat

Penutupan Jalan Pemuda Surabaya di Masa PPKM Darurat

Sidang Tipiring Pelanggar PPKM Darurat di Purbalingga

Suasana Pertokoan Saat PPKM Darurat di Kota Medan

Pakar: Perlu Upaya Habis-habisan Bawa RI Keluar dari Pandemi

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark