REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Angka kasus positif Covid-19 di New South Wales (NSW), Australia cetak rekor. Kasus infeksi lokal di negara bagian itu pada Kamis (8/7) tertinggi sepanjang tahun 2021. Pemerintah NSW kesulitan menahan laju penularan varian Delta.
Lonjakan kasus infeksi ini dilaporkan setelah pemerintah menerapkan karantina wilayah di kota terbesar di Australia, Sydney selama dua pekan. Lonjakan kasus mendorong kemungkinan pemerintah memperpanjang peraturan tersebut.
Pemerintah mengatakan kasus infeksi terus bertambah karena banyak orang yang saling mengunjungi. NSW melaporkan 38 kasus baru, naik dari hari sebelumnya yang sebanyak 27. Sebelas kasus di antaranya menghabiskan waktu bersama komunitas mereka dalam keadaan terinfeksi.
Mengingat lambatnya program vaksinasi, Perdana Menteri Negara Bagian NSW Gladys Berejiklian meminta masyarakat membatasi kunjungan ke keluarga dan teman. Ia menyinggung tentang virus corona varian Delta yang sangat menular.
"Sangat penting bagi kami semua untuk tetap dalam jalur dan mengikuti saran medis untuk memberi kesempatan terbaik agar bisa keluar dari karantina wilayah ini di waktu yang tepat," kata Berejiklian pada wartawan di Sydney.
Berejiklian mengatakan ia tidak berencana memperpanjang karantina wilayah setelah 16 Juli. Tapi ia memperingatkan 'asumsi yang tak realistis' bila berharap dapat mengendalikan varian Delta tapi angka vaksinasi rendah dan masyarakat mengabaikan peraturan pembatasan sosial.
Hingga saat ini baru 9 persen populasi NSW yang sudah menerima dua dosis vaksin. Sementara, 29 persen yang menerima dosis pertama.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan pemerintah federal akan memastikan bantuan ekonomi yang cukup bila kebijakan karantina di perpanjang. Ia mengatakan negara bagian sedang melakukan 'perubahan' dan meminta masyarakat bersabar.
"Saya tahu masyarakat sudah lelah, sudah frustasi, yang kita hadapi ini virus dan virus ini menetapkan aturannya sendiri," kata Morrison dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.
Sejak 26 Juni, Sydney yang dihuni seperlima dari 25 juta populasi Australia menerapkan larangan keluar rumah. Pergerakan dan pertemuan-pertemuan masyarakat dibatasi.