Jumat 09 Jul 2021 17:03 WIB

Kapolri Sarankan Jatim Targetkan 300 Ribu Vaksinasi Per Hari

Provinsi Jatim sudah melakukan vaksinasi rata-rata 165 ribu orang per hari.

Rep: bambang noroyono/ Red: Hiru Muhammad
Calon penumpang mendaftarkan diri untuk mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 di Stasiun Kereta Api (KA) Madiun, Jawa Timur, Senin (5/7/2021). PT KAI Daerah Operasi 7 Madiun bekerja sama dengan Dinas Kesehatan TNI AD memfasilitasi vaksinasi COVID-19 dosis pertama bagi calon penumpang sebagai salah satu persyaratan untuk menumpang KA saat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat guna pencegahan penularan COVID-19.
Foto: ANTARA/Siswowidodo
Calon penumpang mendaftarkan diri untuk mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 di Stasiun Kereta Api (KA) Madiun, Jawa Timur, Senin (5/7/2021). PT KAI Daerah Operasi 7 Madiun bekerja sama dengan Dinas Kesehatan TNI AD memfasilitasi vaksinasi COVID-19 dosis pertama bagi calon penumpang sebagai salah satu persyaratan untuk menumpang KA saat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat guna pencegahan penularan COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Kapolri Listyo Sigit Prabowo memuji penanganan pandemi Covid-19 di Provinsi Jawa Timur (Jatim). Konsistensi pemerintah provinsi dalam melakukan vaksinasi warganya saat ini, kata dia, akan mampu menekan maksimal penularan korona yang lebih masif di ujung timur Pulau Jawa tersebut. Jenderal bintang empat itu pun optimistis, Provinsi Jatim akan mengalami kekebalan kelompok pada akhir Agustus 2021 mendatang jika target vaksinasi terpenuhi.

Hal tersebut, Listyo utarakan saat melakukan kunjungan ke Surabaya, Jatim, Jumat (9/7). Dikatan dia, saat ini, Provinsi Jatim sudah melakukan vaksinasi rata-rata 165 ribu orang per hari, dari target 300 ribu setiap harinya. “Harapannya, apabila itu (vaksinasi) bisa dipertahankan, dan ditingkatkan di angka 300 ribu per hari, maka di akhir Agustus nanti, akan menjadi hadiah bagi masyarakat di Jwa Timur, dalam mencapai herd immunity,” ujar Kapolri Listyo, dalam keterangan resmi yang diterima wartawan di Jakarta, Jumat (9/7).

Listyo, dalam kunjungannya tersebut, pun kembali menjelaskan tentang pentingnya langkah pemerintah saat ini dalam penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, di Jawa dan Bali. Kata Listyo, PPKM Darurat, adalah langkah pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran korono yang semakin ganas di pulau utama Indonesia tersebut. Ia mengatakan, selain PPKM Darurat, pemerintah saat ini, pun berusaha keras agar penekanan angka penularan Covid-19, dilakukan lewat vaksinasi yang maksimal.

“Sehingga perlu ada langkah besar dalam penanganan Covid-19 ini, salah satunya dengan melaksanakan PPKM Darurat, yaitu berupa pengaturan dan pembatasan mobilitas masyarakat, dan penguatan PPKM Mikro serta vaksinasi,” ujar Listyo. Selain itu, kata Listyo, Polri, pun akan terus membantu pemerintah untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi di masyarakat, dengan pendistribusian 23 juta vaksin. Saat ini, kata dia, sudah sekitar 7,9 juta masyarakat yang sudah divaksin. 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement