REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), mendapatkan kontrak pengadaan minyak mentah Nigeria langsung dari Nigerian National Petroleum Corporation (NPCC). Ini jadi kontrak langsung pertama antara Pertamina dengan NPCC, meskipun Pertamina sering membeli minyak Nigeria.
Selama ini, Pertamina harus membeli minyak mentah Nigeria melalui pasar terbuka internasional yang memiliki Participating Interest seperti ExxonMobil, Chevron, Shell, Total dan BP.
Yoki Firmandi, Direktur Optimasi Feedstock and Product KPI, mengungkapkan, dengan adanya direct deal Pertamina dengan NPCC maka proses pengadaan dapat berjalan lebih efisien. “Tentu dengan mendapatkan kontrak secara langsung akan lebih efisien. Hal tersebut sejalan dengan rencana optimasi feedstock kilang ke depan,” kata Yoki, Selasa (13/7).
Pertamina terpilih menjadi awardee dari total 500 perusahaan yang mendaftar. Kontrak direct supply tersebut sangat penting bagi hubungan bilateral antar kedua negara.
Minyak mentah Nigeria berjenis sweet crude. Kontrak langsung ini berdurasi mulai 2021 hingga 2023. Menurut Yoki, KPI tidak sendiri dalam mendapatkan kontrak langsung ini. Pembelian minyak mentah secara langsung ke NPCC diharapkan bisa meningkatkan efisiensi pembelian minyak mentah secara langsung ke produsen minyak.
KPI juga bersinergi dengan Subholding Shipping PT Pertamina International Shipping (PIS) dalam hal transportasi angkutnya. PIS baru saja meluncurkan dua kapal VLCC barunya yakni MT Pertamina Prime dan MT Pertamina Pride. Nantinya minyak tersebut akan diangkut oleh kapal milik PIS.