REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Kesehatan Kota Surabaya menjelaskan hanya dua pelayanan kesehatan yang dibuka di puskesmas selama 24 jam. Khususnya, saat jam operasional malam hari, yakni poli umum dan pelayanan darurat.
"Pelayanan yang dibuka hanya poli umum dan kondisi gawat darurat karena tidak memungkinkan malam hari melakukan selain hal-hal darurat," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya, Febria Rachmanita, di Surabaya, Selasa (13/7).
Febria memastikan puskesmas di seluruh wilayah Kota Surabaya sudah siap untuk melayani warga yang ingin berobat hingga 24 jam. Oleh sebab itu, kata dia, pihaknya saat ini akan membagi jadwal jaga dengan tiga shift, namun untuk saat ini masih diberlakukan dua shift. "Insya Allah sudah siap. Rencananya kami akan bagi menjadi tiga shift, tapi untuk saat ini karena kami masih kekurangan tenaga kesehatan, jadi 2 shift dulu," ujar Febria.
Dia mengatakan, beroperasinya puskesmas hingga 24 jam ini dikarenakan saat ini Tim Gerak Cepat (TGC) kewalahan untuk menangani situasi darurat. Sehingga, lanjut dia, puskesmas dioperasikan sebagai titik TGC yang berada di wiliyah kerja puskesmas tersebut. "Kami lihat kondisinya TGC sudah kewalahan, akhirnya semua puskesmas menjadi titik TGC yang berada di wilayah tersebut," kata Febria.
Dia menceritakan, saat melakukan peninjauan, ada warga yang datang ke puskesmas untuk melaporkan bahwa di rumahnya ada anggota keluarganya yang mengalami penurunan saturasi oksigen. Mendapat hal itu, pihak puskesmas langsung bergerak cepat untuk menjemput anggota keluarga tersebut.
"Teman-teman puskesmas menggunakan ambulans langsung menjemput anggota keluarganya, kemudian akan dirujuk ke RS Lapangan Tembak," kata dia.
Selain itu, kata dia, masyarakat juga dapat mengurus surat kematian, baik itu saat malam hari ataupun pagi harinya. Sesuai dengan instruksi Wali Kota Surabaya bila ada warga yang meninggal harus segera dievakuasi dan dibawa ke pemulasaraan jenazah di Keputih. "Warga bisa datang ke sini mengurus surat kematian, baik itu saat malam hari ataupun keesokan paginya, untuk pengambilan jenazah nanti dari dinas sosial," ujar Febria.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, sempat meninjau pelayanan kesehatan masyarakat (PKM) di sejumlah puskesmas di Kota Surabaya pada Senin (12/7) malam. Salah satu puskesmas yang didatanginya adalah Puskesmas Manukan Kulon, Kecamatan Tandes. Dia melihat beberapa warga memanfaatkan pelayanan puskemas pada malam hari itu. Menurut Eri, puskesmas di Surabaya sudah siap membuka pelayanan 24 jam non-setop.
"Nanti setiap puskesmas disiapkan petugas kelurahan/kecamatan dan Satpol PP, sehingga apabila sewaktu-waktu warga membutuhkan pertolongan medis maupun penjemputan pasien hingga jenazah, bisa langsung dibantu. Ini harus ditangani secara bersama-sama. Kami maksimalkan untuk menyelematkan warga Surabaya," jelas Eri.