Selasa 13 Jul 2021 18:29 WIB

Tetap Aman dari Covid-19 Saat Bekerja dari Kantor

Prospek kembali ke kantor bisa sangat menakutkan dan dapat dimengerti.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Ilustrasi Stress Bekerja
Foto: Mgrol101
Ilustrasi Stress Bekerja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 masih terus menghantam negara-negara di seluruh dunia. Namun di Amerika Serikat (AS), vaksinasi Covid-19 memungkinkan masyarakat melanjutkan banyak aktivitas mereka dengan aman.

Kemanjuran vaksinasi yang tinggi, artinya Anda akan segera diminta kembali bekerja dari kantor. Jika bekerja dari rumah atau work from home (WFH) usai, apakah Anda bersemangat atau malah khawatir tentang kondisi yang mungkin tidak sepenuhnya aman? Karena itu, penting untuk mempersenjatai diri dengan pengetahuan sehingga Anda dapat tetap sehat, dan juga melindungi rekan kerja Anda.

American Staffing Association menggelar jajak pendapat pada Maret 2021. Banyak responden mengatakan hambatan utama yang mencegah mereka kembali ke kantor adalah ketakutan akan tertular Covid-19 di tempat kerja atau selama perjalanan mereka.

"Prospek kembali ke kantor bisa sangat menakutkan dan dapat dimengerti," ujar asisten profesor ilmu lingkungan dan kesehatan kerja di Fakultas Kesehatan Masyarakat University of Washington, Marissa Baker, dilansir laman Every Day Health, Selasa (13/7).

Dia mengatakan kehidupan pekerja telah berubah secara mendasar sejak pandemi, banyak orang memiliki rutinitas baru, dan sekarang mereka harus mempertimbangkan berbagai masalah, seperti pilihan penitipan anak dan cara paling aman untuk bepergian.

Pengusaha perlu memudahkan orang kembali ke kehidupan kantor secara bertahap dan memberikan banyak dukungan. 

"Beberapa orang memiliki anak kecil yang tidak divaksinasi atau anggota keluarga yang kekebalannya terganggu. Mereka mungkin sangat khawatir membawa virus pulang ke rumah mereka," ujar asisten profesor kesehatan global dan epidemiologi di University of Washington, Brandon Guthrie.

"Cara terbaik untuk membuat tempat kerja aman dari penularan Covid 19 adalah dengan memvaksinasi sebanyak mungkin orang, sesederhana itu," kata dia.

Vaksin sangat protektif dan telah menunjukkan efektivitas yang berkelanjutan bahkan terhadap varian virus yang muncul. Misalnya, analisis Juni 2021 oleh Public Health England menemukan bahwa dua dosis vaksin Pfizer 96 persen efektif melawan rawat inap dari varian delta yang sangat menular. "Orang yang divaksinasi jauh lebih kecil kemungkinannya untuk terinfeksi, dan jika mereka terinfeksi, mereka cenderung tidak menunjukkan gejala," kata Guthrie.

Dia menyebut, bahkan jika orang yang divaksinasi merasakan gejala Covid-19, mereka cenderung memiliki viral load yang lebih rendah, yang berarti mereka cenderung tidak menularkan virus ke orang lain. Menurut pembaruan pada 27 Mei 2021 dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS), semakin banyak bukti menunjukkan bahwa orang yang divaksinasi penuh dengan vaksin mRNA (Pfizer atau Moderna) cenderung tidak memiliki infeksi tanpa gejala atau menularkan SARS - CoV-2 (virus yang menyebabkan Covid 19) ke orang lain. Studi sedang dilakukan untuk mempelajari lebih lanjut tentang manfaat vaksin Johnson & Johnson (J&J) dosis tunggal .

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement