REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah mengupayakan evakuasi dua jenazah anggota teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso menggunakan jalur darat setelah dua hari evakuasi lewat udara menggunakan Helikopter Caracal milik TNI terkendala cuaca.
"Setelah dua hari terakhir upaya untuk evakuasi udara dengan helikopter terkendala cuaca dan medan yang berat, sehingga hari ini Selasa (13/7) diupayakan evakuasi darat dibantu masyarakat," kata Kabidhumas Polda Sulteng selaku Kasatgas Humas Ops Madago Raya, Kombes Polisi Didik Supranoto, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Didik menjelaskan, upaya evakuasi terhadap dua buronan teroris anggota MIT Poso tersebut dilakukan sehari setelah kontak tembak antara TNI dengan kelompok teroris di Pegunungan Batu Tiga, Dusun Tokasa, Desa Tanalanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Sulawesi Tengah pada Ahad (11/7).
Medan yang berat dan faktor cuaca menjadi kendala pelaksanaan evakuasi dua jenazah teroris Poso tersebut.Upaya evakuasi menggunakan helikopter juga terkendala hujan yang cukup lebat sejak dua hari terakhir, selain itu kondisi di tempat kejadian perkara (TKP) hutan yang lebat sehingga menghambat jarak pandang.
Pagi ini, kata Didik, tim evakuasi darat dibantu masyarakat Desa Tanalanto berupaya untuk ke lokasi kejadian dan sekitar pukul 12.20 WITA tim evakuasi sudah bertemu dengan Tim Tricakti III yang melumpuhkan dua teroris Poso tersebut.
"Upaya maksimal untuk membawa keluar dua jenazah DPO teroris Poso telah dilakukan tim evakuasi dibantu masyarakat," tutur Didik.
Menurut Didik, TKP lokasi penyergapan teroris Poso sangat jauh dari permukiman masyarakat, perjalanan dari Desa Tanalanto menuju batas Dusun Tokasa hanya bisa menggunakan motor trail berjarak delapan kilometer, kemudian tim evakuasi harus berjalan kaki kurang lebih lima hingga delapan jam untuk mencapai TKP.
"Upaya evakuasi terus dilakukan dibantu oleh masyarakat setempat, mohon doanya semoga tim evakuasi dapat bekerja dengan aman dan selamat," ujar Didik.
Rencananya, kedua kedua jenazah teroris MIT Poso tersebut setelah dievakuasi segera dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Palu guna dilakukan autopsi dan identifikasi.
Diberitakan sebelumnya, Satgas Madago Raya melakukan penyergapan diduga kamp yang dihuni lima DPO teroris Poso di pegunungan Batu Tiga, Dusun Tokasa, Desa Tanalanto Kecamatan Torue, Kabupaten Poso, pada Ahad (11/7) pukul 03.30 WITA.
Tim Tricakti 2 yang dipimpin Lettu Inf David Manurung dari satuan Kopassus berhasil menyusup ke lokasi persembunyian dan kamp teroris Poso dengan mengandalkan unit kecil kekuatan lima orang setelah melewati medan sulit serta hutan lebat.
Penyergapan tersebut telah melakukan tindakan tegas terukur terhadap dua buronan teroris Poso yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Sulteng. Sedangkan tiga lainnya melarikan diri yang diperkirakan juga mengalami luka tembak.
Sebelum baku tembak terjadi, total ada sembilan dari 11 anggota MIT Poso berstatus DPO yang masih diburu Satgas Madago Raya. Dengan tewasnya dua anggota teroris tersebut, diduga masih ada tujuh orang DPO MIT Poso dalam pengejaran.