REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Matthew Keenan sempat meragukan dan menolak vaksin Covid-19. Akan tetapi, pandangan warga Inggris itu terhadap vaksin berubah setelah dia harus berjuang keras menyelamatkan hidupnya akibat terpapar Covid-19.
"Dia menyetujui saya untuk membagikan ceritanya," ujar dokter konsultan pernapasan Leanne Cheyne dari Bradford Royal Infirmary yang menangani Keenan, seperti dilansir The Sun.
Melalui akun Twitter pribadinya, Cheyne mengunggah foto Keenan yang sedang menjalani perawatan Covid-19 di rumah sakit. Dalam foto tersebut, Keenan yang tengah duduk di kasurnya tampak terhubung dengan alat bantu pernapasan.
Matthew, has agreed for me to share his story. 34, footie coach & dad. Self-confessed vaccine skeptic until he caught Covid,if he could turn back time he would. Our sickest patients are unvaccinated & under 40. Matthew is fighting for his life..save yours #GetVaccinated #GrabAJab pic.twitter.com/76UpG980xO
— Leanne Cheyne (@leanne_cheyne) July 11, 2021
Cheyne mengatakan, Keenan merupakan seorang ayah dan pelatih sepak bola yang masih berusia 34 tahun. Dia mengaku sempat meragukan vaksin Covid-19 sampai akhirnya dia sendiri terpapar oleh penyakit tersebut.
"Bila dia mampu mengulang waktu, dia akan melakukannya (untuk mendapatkan vaksin Covid-19)," ungkap Cheyne.
Saat ini, Keenan masih berjuang untuk bisa sembuh dari Covid-19. Cheyne juga mengatakan, pasien-pasien Covid-19 dengan kondisi terburuk yang dirawat di rumah sakitnya merupakan individu-individu yang belum divaksinasi.
"Selamatkan hidup Anda, lakukan vaksinasi, dapatkan vaksin," jelas Cheyne.
Unggahan Cheyne mendapatkan respons dari banyak pengguna Twitter. Beberapa teman Keenan yang melihat unggahan tersebut membalasnya dengan berbagai doa dan harapan agar Keenan lekas sembuh.
Tak sedikit pula yang memuji Keenan karena telah mengizinkan Cheyne membagikan ceritanya. Menurut warganet, cerita seperti ini dapat menjadi pengingat bagi banyak orang mengenai pentingnya melakukan vaksinasi Covid-19 di tengah pandemi.
"Semoga orang-orang akan belajar dari pengalamannya dan sadar (akan pentingnya vaksinasi)," kicau salah satu warganet.
Kisah serupa juga dialami oleh seorang guru bernama
. Dahulu, Fadil menolak divaksinasi meski sudah mendapatkan undangan untuk vaksinasi.
"Undangan vaksinasi datang dan saya sedikit ragu karena saya merasa sangat sehat saat itu," kata Fadil.
Fadil yang tinggal bersama istri dan dua anaknya merasa dia tak akan terkena Covid-19. Bila terkena sekali pun, Fadil meyakini penyakit tersebut tak akan membuatnya terlalu sakit karena kondisinya yang bugar.