Kamis 15 Jul 2021 15:19 WIB

Mobilitas Masyarakat di Tasikmalaya Meningkat di Akhir Pekan

Masyarakat yang tak memiliki kepentingan akan diputarbalikkan oleh petugas.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sejumlah warga beristirahat di Taman Kota Tasikmalaya meski kawasan itu ditutup, Kamis (15/7).
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Sejumlah warga beristirahat di Taman Kota Tasikmalaya meski kawasan itu ditutup, Kamis (15/7).

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya menilai penurunan mobilitas masyarakat belum maksimal saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Penurunan mobilitas masyarakat selama PPKM Darurat di Kota Tasikmalaya masih di bawah target.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan mengakui, mobilitas masyarakat di daerahnya selama PPKM Darurat masih cukup tinggi. Ia menilai, hal itu disebabkan lantaran masih banyak orang masuk ke wilayah Kota Tasikmalaya dari luar daerah.

"Untuk mobilitas masyarakat masih ada, termasuk juga karena mobilitas di Tasik itu banyak yang dari luar kota," kata dia kepada Republika, Kamis (15/7). 

Menurut dia, berdasarkan hasil evaluasi dengan Provinsi Jawa Barat (Jabar), peningkatan mobilitas masyarakat di Kota Tasikmalaya meningkat pada akhir pekan. Sementara berdasakan evaluasi terkahir bersama pemerintah pusat, penurunan mobilitas di Kota Tasikmalaya masuk ke dalam zona hitam atau penurunan mobilitas di bawah 10 persen. "Akhir pekan ini yang aktivitasnya tinggi," kata dia.