REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pesawat yang mengangkut sekitar 54 ton bantuan darurat kesehatan dari pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) telah tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat (16/7) dini hari, untuk membantu pemerintah Indonesia dalam mengatasi pertambahan tinggi Covid-19 varian delta.
Bantuan ini terdiri dari 450 ton Oxygen Cylinder dan perangkatnya seberat lebih dari 26 ton, 250 ribu dosis vaksin covid-19 sebagai tambahan dari 500 ribu dosis yang telah dikirimkan pada Mei 2021; 960 kit Seegeene PCR, 12 ribu unit alat tes TCM, 12 ribu Swab Collection Kit (Throat), dan 18 ton alat pelindung diri (APD) untuk tenaga kesehatan (nakes).
Duta Besar UEA untuk Indonesia H.E. Abdulla Salim AlDhahiri menyampaikan: “Bantuan ini tiba pada hari ini di Indonesia sesuai dengan arahan Yang Mulia Sheikh Mohammed bin Zayed AlNahyan, Putra Mahkota Abu Dhabi sekaligus Wakil Panglima Angkatan Bersenjata, dimana hal itu mencerminkan semangat pemerintah dan rakyat UEA untuk membantu rakyat Indonesia dalam upaya untuk mengatasi pertambahan kasus Covid-19 yang begitu cepat.”
Selanjutnya Duta Besar AlDhahiri menambahkan, “Meskipun situasi sulit masih dihadapi oleh dunia saat ini, namun kita yakin bahwa kita dapat mengatasi tantangan ini dengan jalan memberikan bantuan kepada negara-negara yang sangat terdampak akibat wabah. Pemerintah UEA menyampaikan solidaritasnya dan dukungannya bagi Indonesia, dimana terjalin hubungan erat dan kokoh di antara kedua negara, yaitu dengan jalan memberikan bantuan untuk mengatasi penyebaran virus Covid-19.”
Untuk diketahui, bantuan ini merupakan tahap ketiga dari rangkaian bantuan yang telah diberikan oleh pemerintah UEA kepada pemerintah Indonesia untuk mendukung upayanya dalam mengatasi pandemi Covid-19. Sebelumnya, pemerintah UEA sudah mengirimkan 20 ton alat-alat kesehatan untuk membantu 20 ribu nakes pada April 2020, selain juga mengirimkan 54 ton bantuan makanan dan kemanusiaan pada Mei 2021 untuk membantu Indonesia dalam mengatasi dampak ekonomi dan sosial akibat wabah corona.
Selain itu, ditekankan pula bahwa hubungan bilateral antara UEA dan Indonesia terus mencatat kemajuan signifikan dalam berbagai bidang: politik, ekonomi, perdagangan dan budaya. Pemerintah UEA melalui berbagai insititusi dan lembaga kemanusiannya, aktif memberikan bantuan kepada rakyat Indonesia sejak beberapa dekade lalu, khususnya ketika terjadi bencana alam, seperti gempa bumi, letusan gunung berapi dan banjir. Tak hanya itu, berbagai lembaga kemanusiaan UEA juga turut andil dalam pembangunan masjid, sekolah dan klinik kesehatan, di samping bantuan untuk anak yatim dan fakir miskin. Sebagai contoh, lembaga Bulan Sabit Merah UEA telah mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk 2500 orang yang terdampak longsor di Jawa Barat, selain juga bantuan untuk sekitar 30 ribu orang yang terdampak bencana gempa di wilayah Mamuju, Sulawesi Barat pada Januari 2021.