Jumat 16 Jul 2021 23:29 WIB

Stok Peti Jenazah di Depok Sudah Mencukupi

Stok Peti Jenazah di Depok Sudah Mencukupi

Rep: Rusdi Nurdiansyah/ Red: Muhammad Hafil
Pekerja menyelesaikan proses pembuatan peti jenazah di Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, (16/7/2021). Perajin mebel di daerah tersebut beralih membuat peti jenazah karena meningkatnya permintaan akibat wabah COVID-19 yang banyak menelan korna jiwa.
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Pekerja menyelesaikan proses pembuatan peti jenazah di Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, (16/7/2021). Perajin mebel di daerah tersebut beralih membuat peti jenazah karena meningkatnya permintaan akibat wabah COVID-19 yang banyak menelan korna jiwa.

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK--Kordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Kota Depok, Gandara Budiana menjelaskan, ketersedian jumlah peti jenazah untuk pasien meninggal Covid-19 di Kota Depok saat ini sudah mencukupi. Adapun jumlah peti jenazah yang tersedia sebanyak 33 peti.

"Sempat terjadi kekurangna, tapi saat sudah mencukupi dan sudah ada 33 stok peti jenazah, Insya Allah bisa terpenuhi untuk masyarakat Kota Depok" ujar Gandara di Balai Kota Depok, Kamis (15/7).

Baca Juga

Menurut Gandara, setiap kecamatan juga sudah diberikan yang diserahkan jumlahnya tergantung permintaan yang dibutuhkan.

"Hal tersebut untuk mengantisipasi peti yang tidak termanfaatkan di kecamatan. Jadi, kita terus berkomunikasi dengan pihak kecamatan untuk kebutuhan di sana," terangnya.

Ia mengimbau masyarakat agar lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Mengingat saat ini kasus penyebaran Covid-19 sedang meningkat, tidak hanya di Kota Depok, tetapi di semua daerah. "Kepada masyarakat terus disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) serta kurangi mobilitas," tutur Gandara. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement