REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi nyata untuk menguatkan masyarakat di tengah pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat di Jawa-Bali terus dilakukan. Bertempat di Waqf Distribution Center, 1.000 ekor sapi untuk masyarakat terdampak pandemi di Jawa-Bali diluncurkan, Jumat (16/7).
Gerakan yang mendapat dukungan dari MUI dan berbagai organisasi masyarakat ini berikhtiar menghadirkan bantuan pangan terbaik menjelang hari raya Iduladha 1442 Hijriah. Presiden ACT Ibnu Khajar menyatakan, untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, salah satu cara terbaik adalah dengan berkurban.
ACT melalui Global Qurban berikhtiar mendistribusikan 1.000 sapi kurban untuk masyarakat terdampak pandemi di Jawa-Bali yang merupakan wilayah paling terdampak di Indonesia.
"Dalam spirit Indonesia Darurat Solidaritas Selamatkan Bangsa dari Pandemi, selain seribu ton logistik pangan, dan 100 ribu karton Air Minum Wakaf, kami juga akan menyalurkan bantuan 1.000 ekor sapi kurban jelang Iduladha. Kita sampaikan amanah para dermawan," ujar Ibnu.
Ibnu menjelaskan, aksi ini menjadi bukti, bahwa bukan hanya nilai-nilai ibadah yang bisa digapai dengan berkurban. Namun, berkurban juga memiliki nilai sosial. Di tengah pandemi ini, kurban mampu menjadi penopang agar masyarakat bisa bertahan dari kelaparan. Daging-daging berkualitas yang dibagikan, juga mampu menunjang kebutuhan gizi masyarakat Indonesia, yang perannya sangat penting di masa pandemi Covid-19.
Idul Adha tahun ini, Global Qurban-ACT menjadikan 34 provinsi di Indonesia serta 60 negara sebagai wilayah sasaran penerima manfaat daging kurban Sahabat Dermawan. Dengan mengusung tema “Berqurban Tanpa Batas”, Global Qurban-ACT siap menunaikan amanah tak terbatas jarak, teritori, dan kuantitas demi luasnya kebermanfaatan yang diterima masyarakat dunia.
Distribusi hewan kurban ini merupakan kelanjutan dari Operasi Pangan Gratis yang sejauh ini telah dilakukan ACT melalui Global Wakaf dan Masyarakat Relawan Indonesia. Tidak sendiri, distribusi sapi kurban akan dilakukan secara lebih masif oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari MUI bersama seluruh ormas yang dinaungi dan organisasi masyarakat, antara lain Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama dengan Ibnu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Yusnar Yusuf memberikan apresiasi atas aksi yang dilakukan ACT. Yusnar juga menyatakan bahwa MUI memberikan dukungan penuh terhadap aksi ini. Organisasi-organisasi masyarakat yang berada di bawah naungan MUI juga siap membantu pendistribusian bantuan ACT.
"Di saat saudara-saudara kita sebangsa diterpa badai Covid-19 dari hari ke hari, tidak ada jalan lain selain kita serahkan kepada Allah SWT. Sambil beristigfar, kita juga harus saling membantu saudara kita yang terdampak. Dengan aksi ini, umat jangan takut tidak dapat makanan. ACT tetap akan tegak sampai titik darah pengahabisan. ACT hadir dengan penuh keikhlasan dan penuh semangat untuk masyarakat yang terdampak pandemi. Insyaallah semangat dari ACT ini juga akan membuat semua elemen masyarakat bisa ikut bergerak membantu sesama," pungkas Yusnar.
Selain dukungan dari MUI, Drs. Noery Ispandji Firman Ketua Angkatan Muda Siliwangi (AMS) Pusat, juga menyatakan dukungannya terhadap program ACT yang hadir di tengah kondisi kedaruratan masyarakat.
"Program ACT ini sangat tepat karena memang kondisi masyarakat di Jawa dan Bali ini semakin darurat. Dan kondisi darurat ini benar-benar darurat. Kehadiran ACT di sini sangat bermanfaat dan tepat sasaran, tepat waktu, sehingga alhamdulillah mudah-mudahan bisa menahan gejolak bangsa yang saat ini dalam tekanan yang luar biasa," ujarnya.