Sabtu 17 Jul 2021 23:36 WIB

Masyarakat Diharapkan Rayakan Idul Adha dengan Prokes

Kegiatan potong hewan kurban harus memperhatikan tiga hal pokok.

Ilustrasi kurban, Idul Adha
Foto: Republika /mgrol101
Ilustrasi kurban, Idul Adha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perayaan Idul Adha tahun ini masih dirayakan di tengah pandemi Covid-19. Imbasnya, semua kegiatan keagamaan seperti shalat ied terpaksa ditiadakan dan prosesi penyembelihan korban harus dilakukan dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat untuk mencegah dan memutus rantai penyebaran Covid-19. Sehingga tidak bisa dirayakan dengan berkumpul bersama keluarga dan teman-teman karena adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat. Padahal, Idul Adha identik dengan “nyate”. 

Anggota Komisi B, Perekonomian DPRD DKI, M. Taufik Zoekifli menjelaskan, setiap Idul Adha, umat Islam yang mampu disunnahkan menyembelih hewan kurban, seperti sapi, kerbau, kambing atau domba. Untuk meminimalisasi risiko penularan Covid-19, kegiatan kurban bisa di tempat penjualan hewan kurban, tempat pemotongan hewan kurban di RPH dan tempat pemotongan hewan kurban di luar RPH. 

“Pada prinsipnya orang-orang yang terlibat di setiap lokasi baik di tempat penjualan, maupun tempat pemotongan hewan kurban, baik di RPH maupun di luar RPH harus menerapkan protokol kesehatan 5M. Selain itu, harus tetap harus tetap memperhatikan standar higiene sanitasi,” katanya dalam Webinar Talkshow dan Cooking Demo Menu Idul Adha yang digelar jagatbisnis(dot)com, Sabtu (17/7). 

Sementara itu, Ketua Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa 2021, Ahmad Faqih Syarafaddin mengatakan, dalam pelaksanaan pemotongan hewan kurban harus memperhatikan tiga hal pokok, yaitu, kesehatan dari hewan yang akan dikurbankan, poses penyembelihan hewan kurban dan distribusi daging hewan kurban kepada mustahiq.

“Kurban merupakan momen yang istimewa. Karena dengan adanya kurban, orang yang tidak bisa menikmati daging, maka pada hari Idul Adha jadi bisa menikmati daging. Apalagi pada pandemi ini, distribusi hewan kurban menjadi lebih banyak secara volume, dan lebih luas secara wilayah. Sehingga semakin banyak masyarakat yang terbantu,” ungkapnya. 

Dia menjelaskan, untuk tahun ini pihaknya menargetkan tebar 52 ribu hewan kurban ke pelosok Nusantara hingga negara konflik Palestina. Target tersebut berdasarkan perhitungan sebaran produksi populasi peternakan-peternakan Dompet Dhuafa di 11 titik Sentra Ternak di seluruh Nusantara. Selain itu, pihaknya juga memiliki mitra-mitra peternak di setiap daerah untuk membantu memasok hewan kurban, sekaligus membantu peternak yang kurang mampu.

“Justru karena pandemi terjadi, maka pihaknya harus bekerja lebih keras untuk memastikan kurban berjalan dengan sangat baik. Maka, harus benar-benar bisa memanfaatkan sedikit kesempatan yang ada untuk meringankan beban masyarakat,” tegasnya. 

Pada kesempatan yang sama, IDEAS Manager PT Asianagro Agungjaya, Fajar Marhaendra mengatakan, Idul Adha identik dengan kurban maka pihaknya memberikan beberapa tips pengolahan makanan lebih sehat dengan minyak samin merek Vitas. Karena kalau terlalu berlebihan memakan olahan daging pada Idul Adha, bisa jatuh sakit, imun turun dan lebih berisiko terpapar Covid-19. 

“Biasanya, saat hari raya Idul Adha masyarakat Indonesia mengolah makanan yang mengandung lemak tinggi, seperti daging kambing. Kalau daging tersebut diolah sesuai dengan kaedah tertentu atau 

dengan minyak samin Vitas tidaklah masalah. Pada acara ini kami menyajikan cooking demo dengan menu gulai kambing, nasi kebuli dengan roti pratha,” kata dia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement